Gramedia Logo
Product image
Toeti Heraty

Ajaib, Nyata, Terkadang Lucu: Fragmen Autobiografi Toeti Heraty

Format Buku
Deskripsi
Dari lahir hingga 87 tahun kehidupan menunjukkan berbagai keajaiban seperti tawaran belajar kedokteran di Amsterdam, kehamilan pertama anak kembar, empat kali menjadi pegawai negeri tetapi tidak jadi korban birokrasi malah menjadi guru besar. Memperoleh rumah idaman di Amsterdam, sembuh dari emboli paru-paru kritis pada usia 84 tahun, dan memperoleh cicit pada hari ulang tahun yang lalu. Lalu, tetap produktif sebagai lansia rentan dalam pandemi. Semua keajaiban yang aku syukuri dalam kehidupan sebagai karunia. Heraty lahir di Bandung, 27 November 1933. Ayahnya, Prof. Dr. Ir. Raden Ruseno Soerjohadikoesoemo, merupakan seorang yang ahli dalam bidang konstruksi beton. Ia juga merupakan salah seorang pendiri Universitas Gadjah Mada dan Yayasan Perguruan Cikini. Heraty juga merupakan seorang Sarjana Muda Kedokteran Universitas Indonesia (1955), Sarjana Psikologi Universitas Indonesia (1962), dan pada tahun 1974 menjadi Sarjana Filsafat dari Rijk Universiteit, Leiden, Belanda. Toeti Heraty juga memiliki julukan, yaitu sebagai "satu-satunya wanita diantara penyair kontemporer terkemuka Indonesia" “Dengan gaya yang khas, Toeti mengungkapkan perasaan-perasaan wanita yang perlu diperhatikan dalam dunia yang terlalu dikuasai kaum lelaki.” (BALAI PUSTAKA, 1982) “Toeti Heraty sanggup menjadikan sajak-sajak dia benar-benar menjadi miliknya sendiri. Sebagai penyair dia merupakan sosok tersendiri. Dalam Tulisan “Sajak-Sajak Toeti Heraty” (Horison, Oktober 1967, halaman 308), “Subagio Sastrowardoyo juga menyatakan bahwa Toeti Heraty sanggup berdiri di luar arus, dan karena itu tidak sama dengan penyair-penyair lain.” (Budi Darma)
Detail Buku