Gramedia Logo
Product image
ANAJIRO/AOISEI

Akasha: Revenge Club 2

Format Buku
Deskripsi
Penindasan adalah hal menyedihkan yang terus terjadi di banyak tempat, mulai dari rumah, kelas, hingga ruangan kerja. Yang lebih menyedihkan lagi, banyak orang yang membutakan mata meski menyaksikan sendiri kejamnya penindasan yang terjadi di sekitarnya. Bahkan ada juga yang menganggap penindasan sebagai salah satu dari “pembelajaran” yang harus ditelan oleh sang korban. Korban-korban penindasan ini banyak yang memilih bunuh diri untuk mengakhiri kebengisan yang mereka terima setiap saat, karena berhenti atau keluar dari sekolah/tempat kerja tak berarti mereka akan mendapat kebebasan. Tapi ada juga yang berbalik membalas semua kekejaman itu dengan cara yang tak kalah biadab. Mereka memilih untuk membalas dendam dengan menyeret semua orang yang terlibat ke dalam petaka yang mengerikan. Hal itu pula yang dilakukan oleh Mutsumi, seorang siswi korban penindasan tanpa alasan. Perlakuan yang diterima Mutsumi dari teman-teman sekelasnya sangat brutal dan tak manusiawi. Keluar dari sekolah juga tak menghentikan perundungan yang dia terima, karena terus merembet ke rumahnya. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk melawan balik, dia kembali ke kelas sambil mengenakan rompi penuh berisi bom. Dengan hati sedingin es, dia memaksa teman-teman sekelasnya, semuanya tanpa kecuali, untuk mengikuti permainan mengerikan dengan nyawa sebagai taruhan. Yang mengerikan, semua permainan itu ditayangkan secara langsung di internet. Mutsumi tak peduli cara ini menarik perhatian banyak orang, termasuk polisi dan SWAT yang langsung mendatangi sekolah untuk menyelamatkan situasi.
Detail Buku