American Royals 2: Majesty

Apa yang terjadi saat Amerika, untuk pertama kalinya, dipimpin oleh seorang ratu? Berabad-abad lamanya Amerika selalu dipimpin oleh seorang raja. Namun, kini Amerika akan dipimpin oleh seorang ratu. Ini bukanlah jalan yang mudah bagi Beatrice, sang calon ratu, untuk mengubah asumsi-asumsi rakyatnya yang terbiasa dipimpin oleh seorang laki-laki. Ada banyak kehilangan yang harus dialaminya demi mengenakan mahkota tertinggi itu. Begitu pun Samantha, yang harus bergulat dengan status barunya, sang pewaris takhta, yang membuatnya semakin terkungkung dengan segala protokol tradisional menjemukan. Dan... ada sebuah rahasia berbahaya yang siap disebarkan demi kelancaran rencana Daphne agar dapat mencapai tangga sosial tertinggi. Sebuah pemerintahan baru siap dimulai.... Prolog: Udara pagi hari itu suram dan kelabu, dengan kabut yang menggelayut di seluruh jalanan ibu kota. Semua koresponden media sependapat bahwa itu adalah cuaca yang tepat untuk pemakaman. Mereka berdiri di belakang tali pembatas beledu di salah satu sisi pintu istana, bertukar rokok dan permen penyegar napas, buru-buru mengecek pulasan lipstik di layar ponsel. Kemudian gerbang utama istana terbuka untuk menerima para tamu pertama. Ada begitu banyak orang yang datang, dari segala penjuru dunia. Kaisar dan sultan, archduke agung dan janda permaisuri, bahkan kardinal yang diutus oleh paus sendiri. Ada anggota anggota Kongres dan para bangsawan, dari duke-duke berpangkat tertinggi hingga rekan-rekan dari kalangan rakyat biasa— semuanya hadir untuk menghormati Yang Mulia Baginda Raja George IV, mendiang Raja Amerika. Dengan mengenakan gaun hitam muram dan jas gelap, para tamu berbaris melewati pintu dan masuk ke ruang singgasana yang besar. Tidak ada ruang lain di ibu kota yang dapat menampung 3.000 orang. Selling Point: • American Royals merupakan novel romansa yang dibalut dengan konflik kekuasaan. • Cerita tentang keluarga kerajaan/bangsawan masih jarang, tetapi cukup diminati. • Katharine McGee adalah penulis buku laris versi New York Times.