Gramedia Logo
Product image
Pramoedya Ananta Toer

Anak Semua Bangsa

Format Buku
Deskripsi
Roman bagian kedua Tetralogi Buru; Anak Semua Bangsa, adalah periode observasi atau turun ke bawah mencari serangkaian spirit lapangan dan kehidupan arus bawah Pribumi yang tak berdaya melawan kekuatan raksasa Eropa. Di titik ini Minke diperhadapkan antara kekaguman yang melimpah-limpah pada peradaban Eropa dan kenyataan di selingkungan bangsanya yang kerdil. Sepotong perjalanannya ke Tulangan Sidoarjo dan pertemuannya dengan Khouw Ah Soe, seorang aktivis pergerakan Tionghoa, korespondensinya dengan keluarga De la Croix (Sarah, Miriam, Herbert), teman Eropanya yang liberal, dan petuah-petuah Nyai Ontosoroh, mertua sekaligus guru agungnya, kesadaran Minke tergugat, tergurah, dan tergugah, bahwa ia adalah bayi semua bangsa dari segala jaman yang harus menulis dalam bahasa bangsanya (Melayu) dan berbuat untuk manusia-manusia bangsanya. Profil Penulis: PRAMOEDYA ANANTA TOER lahir di Blora pada 6 Februari 1925. Selain sebagai pengarang, bermacam profesi telah dijalani Pramoedya, seperti juruketik Kantor Berita Domei (1942-1944), wartawan majalah Sadar (1947) dan lembar “Lentera” suratkabar Bintang Timur (1962-1965), dan dosen di Fakultas Sastra Universitas Res Publica (1963-1965) serta di Akademi Jurnalistik Dr. Rivai (1964-1965). Menulis sejak di bangku sekolah dasar, hingga kini Pramoedya telah menghasilkan tidak kurang dari 35 buku, fiksi maupun nonfiksi. Karya-karyanya yang terbit pada masa Orde Baru dilarang oleh pemerintah. Karya puncaknya adalah tetralogi novel sejarah yang ditulis ketika Pramoedya ditahan selama 11 tahun di Pulau Buru, yakni Bumi Manusia (1981), Anak Semua Bangsa (1981), Jejak Langkah (1985), dan Rumah Kaca (1988). Tetralogi novel tersebut, dan catatan selama di Pulau Buru, Nyanyi Sunyi Seorang Bisu I (1995) dan II (1996), telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Belanda, Jerman, dan Prancis. Sejak 1950 sedikitnya 16 penghargaan dari dalam dan luar negeri telah diraihnya, antara lain dari Balai Pustaka (1951), Ramon Magsaysay (1995), PEN International (1998), dan Kota Fukuoka-Yokatopia Foun-dation (2000). Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer adalah karya kelima Pramoedya yang diterbitkan KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), setelah Mangir (2000), Kronik Revolusi I, II (1999), dan III (2001), yang disusun bersama Koesalah Soebagyo Toer dan Ediati Kamil, serta Cerita-cerita dari Digul (ed.) (2001).
Detail Buku
Product image
Pramoedya Ananta Toer
Anak Semua Bangsa