Gramedia Logo
Product image
Cintaprita

Arga Bad Senior (New Cover)

Format Buku
Deskripsi
Bagi sebagian orang, Arga itu cowok paling bermasalah di sekolah, hobi berantem dan juga sering melanggar peraturan. Badboy ini pun acap kali membuat guru BK kelimpungan dengan tingkah lakunya. Walau nakal, Arga sayang banget sama mamanya, tipe boyfie abis! Arga sangat tertutup dan sulit ditebak. Namun, semenjak mengenal Fika, Arga mulai berubah. Fika itu awalnya siswi biasa saja. Tapi karena rumor berpacarannya dengan Arga menyebar di seluruh penjuru sekolah, cewek yang amat sangat menjunjung tinggi nilai kedisiplinan itu menjadi populer. Punya empat teman yang doyan gibah membuatnya selalu up to date dengan semua hot news di sekolahnya. Fika yang polos katanya cocok dengan Arga yang liar. HEH, KATA SIAPA! Nyatanya Fika selalu berusaha bersabar dengan semua tingkah laku nyeleneh Arga. FIKA turun dari angkutan umum setelah memberikan ongkos sesuai dengan tarif, biasanya ia akan mengayuh sepedanya untuk pulang dan pergi ke sekolah. Hanya saja, tadi pagi ketika ia akan mengayuh sepeda marun kesayangannya tiba-tiba saja rantai sepedanya lepas dan mengharuskannya menaiki angkot. Padahal naik sepeda lebih hemat plus tidak menyebabkan polusi udara, tapi memang niat baiknya itu ditentang oleh alam. Memang pada dasarnya semua struktur di muka bumi ini lebih memilih sesuatu yang menyakitkan daripada yang jelas-jelas membuatnya menjadi lebih baik. BRUGH! Tiba-tiba saja seorang cowok terlihat berlari ke arahnya dengan tergesa dan tak sengaja menabrak bahunya cukup keras hingga membuat Fika agak terhuyung ke belakang. Bukannya meminta maaf dan menenangkan Fika yang sedikit kesal, cowok itu malah berjalan dengan cepat ke belakang sebuah mobil yang terparkir sembarang di dekat sana. Tadinya Fika akan marah-marah dan siap meneriaki cowok kurang ajar itu sebelum terdengar suara gemuruh langkah kaki yang mendekatinya. "Eh, lo lihat cowok yang badannya tinggi sama mukanya bonyok, nggak?” tanya salah seorang cowok pada Fika dengan wajah ngegas. Oh, sepertinya yang dimaksud cowok ini adalah cowok yang tadi menabraknya dan yang sekarang tengah bersembunyi di balik mobil tersebut. "Ditanya malah melamun lo!" sentaknya. Fika mengerutkan dahinya. Nih si abang kenapa malah ngegas gini, sih! Yang butuh bantuan, kan, dia. Ck! Dasar nggak tahu diri! “Eh, itu. Tadi dia lari ke arah sana," ujar Fika sambil menunjuk arah yang berlawanan dengan cowok yang tengah bersembunyi itu. Biarkan saja, biar tahu rasa Fika bohongi. Suruh siapa ngegas! Lagi pula entah kenapa feeling-nya mengatakan kalau itu adalah tindakan yang benar. Tanpa berucap panjang lebar segerombolan cowok-cowok itu langsung pergi menuju arah yang ditunjuk oleh Fika.
Detail Buku