Andrea Hirata
Ayah dan Sirkus Pohon
Format Buku
Deskripsi
Ayah dan Sirkus Pohon adalah novel dengan tema pendidikan yang masih tetap menjadi isu hangat di Indonesia. Dikemas dengan kisah antara ayah dan anak, mengkritisi kondisi sosial masyarakat Indonesia dengan gaya yang kocak dan memikat.
Betapa Sabari menyayangi Zorro. Ingin dia memeluknya sepanjang waktu. Dia terpesona melihat makhluk kecil yang sangat indah dan seluruh kebaikan yang terpancar darinya. Diciuminya anak itu dari kepala sampai ke jari-jemari kakinya yang mungil. Kalau malam Sabari susah tidur lantaran membayangkan bermacam rencana yang akan dia lalui dengan anaknya jika besar nanti. Dia ingin mengajaknya melihat pawai 17 Agustus, mengunjungi pasar malam, membelikannya mainan, menggandengnya ke masjid, mengajarinya berpuasa dan mengaji, dan memboncengnya naik sepeda saban sore ke taman kota.
****
Andrea Hirata adalah pemenang pertama penghargaan sastra New York Book Festival 2013, untuk The Rainbow Troops, Laskar Pelangi edisi Amerika, penerbit Farrar, Straus & Giroux, New York, kategori general fiction, dan pemenang pertama Buchawards 2013, Jerman, untuk Die Regenbogen Truppe, Laskar Pelangi edisi Jerman, penerbit Hanser Berlin. Dia juga pemenang seleksi short story majalah sastra terkemuka di Amerika, Washington Square Review, New York University, edisi winter/spring 2011 untuk short story pertamanya Dry Season. Tahun 2015 dia dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa di bidang sastra oleh University of Warwick, UK dan Tahun 2017 menerima penghargaan budaya dari pemerintah Perancis untuk karyanya Les Guerriers de L'arc-en-ciel (Laskar Pelangi edisi Perancis, penerbit Mercure de France). Karya Hirata berbahasa Indonesia: Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, Maryamah Karpov, Padang Bulan, Cinta di dalam Gelas, Sebelas Patriot, Laskar Pelangi Song Book, Ayah, Sirkus Pohon, dan Guru Aini. Karya dalam bahasa asing The Rainbow Troops, Der Träumer, Dry Season. Sejak Tahun 2010, secara mandiri Hirata mempromosikan minat baca, minat menulis dan mendirikan museum sastra pertama dan satu-satunya di Indonesia, Museum Kata Andrea Hirata di Belitung.
Baca Selengkapnya
Detail Buku