Gramedia Logo
Product image
Mahfud Ikhwan

Belajar Mencintai Kambing

Deskripsi
Pada dasarnya manusia memang memiliki perasaan tidak pernah puas. Kerap melupakan apa yang telah dimilikinya: motor butut, televisi tabung 14 inch, ibu yang cerewet, ayah yang super galak, lingkungan yang kumuh, rumah kecil di pinggir kali dan segala hal yang kita anggap receh, inferior juga kerap tidak pernah kita syukuri telah memilikinya. Malah selalu berharap atau mendambakan sesuatu yang belum kita miliki: motor keluaran terbaru, televisi LED, ibu yang baik dan tidak cerewet, ayah yang sabar dan pengertian, lingkungan yang bersih, rumah besar di tengah-tengah kota dan segala perkara yang kita anggap mewah namun sama sekali belum menyentuhnya alih-alih memilikinya. Belajar Mencintai Kambing merupakan kumpulan cerpen pertama Mahfud ikhwan. Di dalamnya termuat empat belas cerpen yang kebanyakan mengambil latar desa. Suatu kawasan yang diakui oleh penulisnya ingin ia tinggalkan tapi secara diam-diam justru sering didatanginya. Orang-orang dan kisah-kisah khas desa yang bersahaja. bahkan seringkali tidak masuk akal. dikisahkan secara apik dan tak berlebihan dalam kumpulan cerpen ini. Salah satu cerpen “Kambing yang Sempurna untuk Idul Adha”, tentang Naryo seorang penggembala yang mafhum betul dengan kambing-kambingnya. Hingga pada suatu hari kambing yang paling sempurna yang rencananya akan digunakan Naryo untuk berkurban pada Hari Raya Idul Adha itu mengalami suatu kecacatan. Tentu saja itu membuat Naryo sangat kecewa dan terpukul. Lalu ambiguitas yang ditawarkan Cak Mahfud sangat kentara sekali, bagaimana Naryo menyikapi rencana berkurban yang gagal itu?
Detail Buku