Berani Berkata Tidak

Selama ini kamu mungkin merasa sungkanan dan tidak enak hati, ketika kamu diminta orang lain untuk melakukan sesuatu. Kamu yakin bisa terus berusaha memuaskan mereka, meski kamu harus mengorbankan keinginan dan kebutuhan dirimu sendiri. Jikalau selama ini kamu berusaha untuk selalu memenuhi harapan dan keinginan orang lain, hal ini dapat membuat dirimu kehilangan identitas. Selain itu, rasa cemas dan stres akan menumpuk dan membebani pikiranmu sehingga kamu akan sulit merasakan kebahagiaan. Melalui buku ini kamu dapat belajar bagaimana memberi batasan pada dirimu supaya tidak terlanjur menjadi people pleaser. Lalu, kamu pun bisa belajar jujur dalam mengungkapkan kebutuhan dirimu secara jelas. Apabila kamu berani berkata tidak, hal tersebut akan membawa keseimbangan antara keinginan untuk membantu orang lain dan memperhatikan kebutuhan diri sendiri. Bukan hanya tentang bagaimana caranya bisa mendapatkan, caranya lebih kuat dengan kesabaran, tetapi ini terkait perihal cara menyikapi situasi dan mempelajarinya. Karena manusia akan rentan pada golongan, terkadang mereka kalah dengan keramaian. Memilih mengalah karena sifat sungkan, memilih pergi karena tidak ingin orang lain tersakiti. Memilih diam karena tidak menginginkan orang lain sebagai letak kesalahan. Namun, di balik perasaan serba mengalah tersebut, kita seringkali lupa bahwa perasaan diri sendiri terkadang perlu dimenangkan. Kita perlu belajar tentang hidup sehat dengan berbagai tempaan. Ketangguhan hati tidak akan mudah dikalahkan oleh gulungan ombak di tengah kebingungan. Maka, manusia mesti berpegang pada pendirian. Menakar kapan waktunya mengalah untuk sementara, kapan waktunya diam supaya emosi redam, serta kapan waktunya pergi untuk sebuah kondisi yang tidak bisa dimungkiri. Tahun Terbit : Cetakan Pertama, Januari 2024