Tara Damaya
Berani Melambat Saat Dunia Serba Cepat
Rp0

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Format Buku
Deskripsi
Kitak kerap kali memandang sebuah kejadian hanya dari satu perspektif saja. Padahal, hal yang menurut kita buruk belum tentu benar-benar buruk, melainkan hanya anggapan dan cara pandang kita saja yang buruk. Kita sering terburu-buru dalam menyimpulkan sebuah kejadian, tanpa mempertimbangkan adanya kemungkinan-kemungkinan lain lebih baik yang bisa saja terjadi. Hal ini membuat kita cenderung suka mengeluh dan kurang bersyukur.
Tuhan memberikan masalah selalu dilengkapi dengan solusinya. Hanya saja solusi-solusi itu kerap tertutupi oleh hawa nafsu manusia yang menghendaki keinstanan sehingga sulit terlihat. Jika saja kita mencari solusi atas masalah masalah dengan perlahan dan penuh pertimbangan, bukan hanya solusi yang bisa kita peroleh tetapi lengkap dengan pembelajaran dan hal-hal penuh makna yang tidak dapat terlihat jika kita terlalu cepat mengambil keputusan.
Kehidupan manusia merupakan sesuatu yang kompleks. Ada banyak hal yang bisa dan tidak bisa kita kendalikan. Manusia sendiri memiliki komponen atau unsur pengendali yang tak terlihat tetapi sangat fatal jika tidak dirawat dengan baik. Adapun delapan unsur yang dimaksud diantaranya pikiran, persona, emosi, ambisi, cinta, kehidupan sosial, harapan, serta spiritualitas.
Mungkin, tidak jarang kita mendengar sebuah pertanyaan bagaimana agar kita tidak mudah terseret arus dan mengikuti derasnya perubahan. Jawabannya ada di delapan komponen yang sebenarnya sudah kita miliki. Sebuah kedamaian akan tercipta jika kita mencoba menerapkan slow living atau hidup melambat pada delapan unsur kehidupan manusia tersebut. Prinsip hidup melambat merupakan sebuah perspektif untuk melihat segala sesuatu yang ada dalam hidup dari berbagai sudut pandang. Bisa dibilang, kita tidak bisa menilai, mendeskripsikan suatu kondisi hanya dari satu sudut pandang saja.
Lalu, bagaimana dengan hidup melambat versimu?
Baca Selengkapnya
Detail Buku