Ichiro Kishimi Dan Fumitake Koga
Berani Tidak Disukai
Format Buku
Deskripsi
Berani Tidak Disukai memiliki judul asli "The Courage to be Disliked: How to Free Yourself, Change Your Life and Achieve Real Happiness". Buku karangan Ichiro kishimi dan Fumitake Koga ini telah terjual sebanyak lebih dari 3,5 juta eksemplar. Buku ini laris di pasaran hingga diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, salah satunya bahasa Indonesia. Berani Tidak Disukai merupakan buku yang berisikan dialog antara seorang filsuf dengan seorang pemuda. Dialog yang dilakukan selama lima malam ini, berisi percakapan dari seorang pemuda yang tidak puas dengan kehidupannya dan seorang filsuf yang mengajarkannya tentang bagaimana cara mendapatkan kebahagiaan di dunia. Dialog-dialog tersebut dibingkai menjadi lima percakapan yang tiap percakapannya memuat satu inti menarik tentang hidup.
Dalam buku ini, pembaca akan merasakan bahwa seluruh rangkaian kata yang ada di dalam-nya seperti sebuah kutipan. Hampir semuanya berisikan makna indah dan membuat pembaca berpikir tentang bagaimana cara untuk berubah menjadi lebih baik. Berani Tidak Disukai membantu para pembaca untuk menggali kekuatan di dalam dirinya sebagai bekal meraih kebahagiaan yang diinginkan. Ada banyak hal baru yang akan membuat pembaca sadar bahwa beberapa hal seharusnya tidak dilakukan saat ini karena hal tersebut bisa saja menghambat kebahagiaan pada masa depan.
Sinopsis Buku:
Membaca buku ini bisa mengubah hidup Anda. Jutaan orang sudah menarik manfaat darinya. Sekarang giliran Anda. Berani Tidak Disukai, yang sudah terjual lebih dari 3,5 juta eksemplar, mengungkap rahasia mengeluarkan kekuatan terpendam yang memungkinkan Anda meraih kebahagiaan yang hakiki dan menjadi sosok yang Anda idam-idamkan. Apakah kebahagiaan adalah sesuatu yang Anda pilih? Berani Tidak Disukai menyajikan jawabannya secara sederhana dan langsung. Berdasarkan teori Alfred Adler, satu dari tiga psikolog terkemuka abad kesembilan belas selain Freud dan Jung, buku ini mengikuti percakapan yang menggugah antara seorang filsuf dan seorang pemuda. Dalam lima percakapan yang terjalin, sang filsuf membantu muridnya memahami bagaimana masing-masing dari kita mampu menentukan arah hidup kita, bebas dari belenggu trauma masa lalu dan beban ekspektasi orang lain. Buku yang kaya kebijaksanaan ini akan memandu Anda memahami konsep memaafkan diri sendiri, mencintai diri, dan menyingkirkan hal-hal yang tidak penting dari pikiran. Cara pikir yang membebaskan ini memungkinkan Anda membangun keberanian untuk mengubah dan mengabaikan batasan yang mungkin Anda berlakukan bagi diri Anda.
Baca Selengkapnya
Detail Buku