Gramedia Logo
Product image
Jemi Wijaya

Berdamai dengan Hati yang Patah

Format Buku
Deskripsi
Berdamai dengan Hati yang Patah : Melawan Kepedihan Hati, demi Kesembuhan Diri Bilang huft sambil menarik nafas: bukan bagian dari mengeluh, juga lain hal dengan tanda menyerah. Namun, lebih mendefinisikan bahwa kita sebagai manusia pernah merasa lelah. Hebatnya, tidak memilih untuk cepat-cepat dalam menyerah. Tidak mengangkat kedua tangan untuk kalah, tapi untuk mengada. Yang tabah-tabah saja, ya? Kita butuh tumpah, tumbuh, juga membasuh meski seorang diri. Nyatanya, Tuhan tak pernah salah memilih pundak dan tak pernah ragu memilih kamu. Tak semuanya harus sempurna. Sebab, kita ini manusia dan akan terus menjadi manusia. Menerima apa yang ada, perbaiki apa yang seharusnya. Akhirnya, kita layak menjadi manusia. Tentang Penulis Jemi Wijaya (akrab disapa Jemi) lahir di Majalengka. Dia merupakan seorang yang tertarik dengan bacaan dan atau mendengarkan siniar yang berbau self development. Adapun pribadinya yang melankolis dikarenakan dia menikmati lagu-lagu indi. Setelah lulus dari SMK, penulis berproses dalam hidupnya dengan mencoba berbagai bidang pekerjaan. Adapun untuk saat ini, penulis sibuk sebagai mahasiswa FKIP di salah satu perguruan tinggi swasta di Kabupaten Indramayu. Penulis sudah tertarik dalam dunia tulis-menulis sejak duduk di bangku SD. Sampai sekarang, penulis telah menghasilkan tujuh buku berupa antologi cerpen dan puisi, kumpulan tulisan romance berjudul Menulis Ku Karenamu (diterbitkan penerbit indi) dan Berdamai dengan Luka Batin (penerbit AHI). Tak jarang juga penulis membagikan kumpulan pemaknaan dan kisah hidupnya secara sederhana melalui media sosial. Tahun Terbit: Cetakan Pertama, Agustus 2023
Detail Buku