Best Mistake

Liv begitu menyayangi kakaknya, Mas Arco, dan kakak iparnya Mbak Moza. Ketika seorang pria tampan datang ke rumahnya dalam rangka syukuran atas kehamilan Moza, Liv mencurigai pria tersebut karena hanya berdiri di luar. Saat Liv mendapati pria itu memandangi Moza dengan tatapan hampa, seketika itu juga Liv tahu ada yang tidak beres. Liv mempunyai rencana untuk menjauhkan pria tampan itu dari keluarga kecil yang disayanginya, tapi di pertengahan jalan, Liv dihadapkan dengan kenyataan pahit, bahwa dia jatuh cinta kepada pria tampan yang masih mencintai kakak iparnya itu. Akankah Liv mengikuti kata hatinya dan berharap Attar dapat mencintainya? Sementara itu, Attar masih menelaah isi hatinya, kenapa ia harus sekecewa itu. Bukannya berbahagia karena Moza telah bersama laki-laki yang tepat. Hanya Arco yang mampu membuatnya tenang telah melepas perempuan yang dicintainya itu. Padahal, tiga bulan sudah berlalu semenjak penyiksaan yang diberikan sepasang pengantin baru itu untuknya. Kini, mereka kembali melakukannya. Berwujud sebuah undangan yang tiba di rumah seminggu lalu. Secarik kertas yang memaksa saya untuk berdiri dalam rangka syukuran kehamilan Moza sekarang, di depan rumah Arco Soedirdja, sahabat sekaligus rival Attar. “Rival”, satu kali pun Attar nggak menyangka akan menyematkan gelar itu di belakang nama Arco. Lantas, dapatkah Liv menyentuh hati Attar yang telah kecewa itu?