Budidaya Jahe, Temulawak, Kunyit Dan Kencur

Semakin meningkatnya penggunaan obat tradisional (jamu) maupun obat herbal di kalangan masyarakat yang berasal dari tumbuhan, dikarenakan jamu memiliki efek samping yang relatif kecil. Salah satu bahan yang digunakan untuk pembuatan obat tradisional adalah tanaman empon-empon (jahe, temulawak, kunyit, kencur), dan beberapa jenis tanaman temu-temuan. Di sisi lain, persediaan bahan baku obat masih terbatas karena masih sedikit petani yang mengusahakan tanaman empon-empon. Salah satu upaya pengembangan tanaman jahe, temulawak, kunyit dan kencur dapat dilakukan melalui program intensifikasi dengan menggunakan varietas unggul serta pengelolaan tanaman yang baik dan program ekstensifikasi dengan perluasan di lahan tegal maupun pekarangan yang belum produktif juga dijelaskan secara mendalam teknik budidaya monokultur dan polikultur. Semoga buku ini dapat dijadikan pedoman bagi siapa saja yang memerlukannya, khususnya untuk budidaya tanaman jahe, temulawak, kunyit dan kencur. Buku ini berisi materi pembahasan mengenai budidaya jahe, temulawak, kunyit, dan kencur secara monokultur dan polikultur. Pembahasannya meliputi: pengenalan tanaman jahe, temulawak, kunyit dan kencur; syarat tumbuh tanaman; teknik budidaya; pengendalian hama dan penyakit; panen dan perlakuan pasca panen; serta anlisis usaha tani jahe, temulawak, kencur dan kunyit. Selain itu, dijelaskan juga prospek pasar, khasiatnya, dan cara menyemai benihnya. Anda bisa mendapatkan buku ini di toko buku Gramedia atau melalui Gramedia.com.