Gramedia Logo
Product image
B. Wiwoho

Buku #1 dari Trilogi Tonggak-Tonggak Orde Baru: The Untold Story: Jatuh-Bangun Strategi Pembangunan

Format Buku
Deskripsi
Mulai dari masa peralihan Orde Lama ke Orde Baru, strategi pembangunan, program, dan gangguan Kabinet, Pembangunan hingga Revolusi Perpajakan, Tonggak-Tonggak Orde Baru: Jatuh Bangun Strategi Pembangunan mengangkat hal-hal yang perlu kita cermati dan reflek – sikan bersama dalam memperkuat simpul jalin keindo-nesiaan guna menghadapi masa depan. “Pembelahan berdasarkan kelompok identitas yang bernuansa SARA harus bisa segera dihentikan dan jangan dibiarkan berlarut-larut, karena akibatnya bisa jauh lebih besar dibandingkan pembelahan tahun 1965.” Prof. Dr. H. Salim Haji Said, M.A., M.A.I.A. – Guru Besar Universitas Pertahanan “Setelah Orde Baru berakhir, Reformasi menggelora, hampir tanpa koordinasi. Tiba-tiba kita menyadari terbang tinggi bagai layang-layang yang terlepas. Meski dalam suasana hati seperti ini, saya yakin bahwa penulis tetap berpedoman ‘sine ira et studio’ (tanpa amarah dan keberpihakan), karena sebagai wartawan, hal itu sudah menjadi pedoman kerjanya selama bertahun-tahun.” Richard Haryosaputro – Wartawan Senior “Penulis adalah pencatat yang terlibat. Ia saksi, tetapi juga sering sebagai partisipan; bahkan ikut merumuskan, menentukan, dan ikut serta menindaklanjuti.” Parni Hadi – Wartawan Senior Bambang Wiwiho, wartawan Suara Karya yang ditugaskan di Istana pada 1972-1979 merangkap ”general assignment reporter” serta Redaktur Ekonomi dan Redaktur Ilmu Pengetahuan dan Kesehatan. Pemimpin Umum Majalah Panjimas (1996-2001) ini sudah menulis lebih dari 30 buku, baik sendiri maupun bersama-sama. Tulisannya saat ini dapat dilihat di islamjawa.wordpress.com dan bwiwoho.blogspot.com. Ia dapat dihubungi melalui @b_wiwoho.
Detail Buku