Buya Hamka: Kisah Dan Catatan Dari Balik Penjara

“Yang melemahkan semangat itu ada dua, yakni prasangka dan hati yang busuk,” Abdul Malik Karim Amrullah yang terkenal dengan Buya Hamka. Beliau adalah sosok ulama besar yang gigih membela islam dan sangat tegas dalam hal akidah tanpa kompromi. Sejak abad 18 hingga 21, para pemikir pemikir modern Muslim telah banyak yang bermunculan dengan beragam karya keislaman masing masing. Jejak jejak keilmuan yang ditinggalkan berpotensi kuat membuka jalan raya keilmuan menuju gerbang gerbang madinatul-'ilm. Buya Hamka adalah satu di antara pemikir-pemikir modern Muslim itu. Dengan karya yang sedemikian banyaknya, beliau turut mempertebal jejak-jejak ilmuwan Islam. Tidak sedikit dari karya-karyanya yang menjawab permasalahan dan kebutuhan faktual. Buya Hamka sudah membuktikan keberhasilannya dalam menyumbangkan pemikiran pemikiran yang menyimpan potensinya untuk dijadikan titik tolak kemajuan bagi generasi masa depan. Kisah perjalanan hidupnya juga sangat menarik untuk dikaji dan menjadi teladan bagi kita semua. Penahanan demi penahanan yang dialaminya mampu melahirkan catatan-catatan yang menjadi bagian dari karya utamanya, Tafsir Al-Azhar. Buku Buya Hamka: Kisah Dan Catatan Dari Balik Penjara tipis ini mencoba menyajikan rekam jejak keilmuan dan perjalanan hidup Buya Hamka. Bukan sebagai Biografi, tetapi sebagai alarm bagi kita semua untuk mengenang dan meneladani perjalanan hidup dan keilmuan Buya Hamka, tokoh pemikir Muslim terkemuka di Indonesia.