Gramedia Logo
Product image
Format Buku
Deskripsi
Candi Sewu merupakan candi Buddha yang didirikan pada ratus tahun ke-8 yang tidak berdekatan hanya delapan ratus meter di sebelah utara Candi Prambanan. Candi Sewu merupakan kompleks candi Buddha terbesar kedua setelah Candi Borobudur di Jawa Tengah. Candi Sewu berusia bertambah tua daripada Candi Prambanan. Meskipun aslinya terdapat 249 candi, oleh masyarakat setempat candi ini dikata "Sewu" yang berarti seribu dalam bahasa Jawa. Penamaan ini berdasarkan cerita legenda Loro Jonggrang, kisah pembangunan, mulai dari legenda sampai teknis. Bagi Anda yang ingin mengetahui tentang Sejarah Candi Sewu secara lengkap, buku “Candi Sewu” sangat cocok untuk Anda baca. Buku ini memperkaya pengetahuan Anda perihal kerja keras nenek-moyang kita membangun Candi Sewu. Sampai sekarang banyak ragam di balik Candi Sewu (Manjushri Graha) dan kisah Dumaray memperkaya pengertian kita mengenai arsitektur candi ini. Candi Sewu, "sewu" artinya "seribu" adalah candi Buddha yang berdiri di dalam kompleks Candi Prambanan. Candi Sewu diperkirakan dibangun sekitar tahun 780. Inilah candi Buddha terbesar setelah Borobudur. Mulai dibangun bersama Candi Borobudur, Candi Sewu memperlihatkan revolusi arsitektur besar-besaran masa itu sebagaimana juga tampak di hampir semua candi sezaman. Perubahan ini memperlihatkan geopolitik di Jawa pada abad ke-8. Kapan Candi Sewu didirikan? Apa makna simbolis susunan bangunannya? Apakah mulanya dimaksudkan sebagai bangunan Hindu atau Buddha? Bagaimana peta politik Pula Jawa waktu itu? Melalui analisis arsitektur yang amat rinci, Jacgues Dumarçay membongkar rahasia salah satu candi yang terbesar di Jawa. Yuk segera dapatkan bukunya di Gramedia!
Detail Buku