“Jika kau berpikiran positif, hal itu akan terpancar di wajahmu seperti sinar matahari dan kau akan selalu terlihat berseri.” Terakhir kalinya kita melihat Charlie, dia sedang berada jauh di atas kota kelahirannya, di dalam Lift Kaca Besar. Sesaat sebelumnya, Mr. Wonka baru memberitahunya bahwa seluruh pabrik coklat raksasa yang hebat itu adalah miliknya dan sekarang Charlie kembali dengan sangat gembira untuk mengambil alih pabrik bersama seluruh anggota keluarga: dua pasang granpa dan granmanya yang sudah sangat lanjut usia sehingga sehari-hari mereka hanya berbaring di tempat tidur, kecuali Granpa Joe yang masih lebih sehat dan kuat dibanding lainnya, dan tak lupa ayah ibunya. Niatnya, Mr. Willy Wonka ini mengajak seluruh anggota keluarga Charlie untuk pindah ke pabriknya, apalah daya, Lift Kaca Besar ini justru malah meroket jauh ke atas tak seperti yang dibayangkan, menembus luar angkasa. Lift kaca besar itu berada tiga ratus meter di atas permukaan tanah dan bergerak dengan tenang. Langit biru cemerlang. Semua orang di dalamnya luar biasa bersemangat memikirkan kehidupan di pabrik coklat yang terkenal. Ayah dan ibu Charlie bisa tersenyum untuk pertama kalinya. Begitu juga dengan tiga orang lanjut usia di tempat tidur saling tersenyum lebar, memamerkan gusi ompong merah muda mereka. Jika di buku pertama memang lebih fokus ke Charlie, justru di buku ini lebih tertuju kepada dua pasang grandpa grandma-nya ini. Selain kebayang kan betapa hebohnya para lanjut usia ini yang biasanya hanya berbaring di tempat tidur, mendadak bisa melayang setelah mereka nyasar sampai ke luar angkasa.