Gramedia Logo
Product image
Adrindia Ryandisza

City Lite: Pay Sooner or Later

Format Buku
Deskripsi
Impian Tika sederhana: membeli barang apa pun dengan uang sendiri! Setelah mulai bekerja, Tika ternyata malah membeli barang secara impulsif dengan paylater. Nahasnya, sebelum berhasil melunasi, kontrak kerjanya selesai gara-gara disabotase teman. Setelah mendapat pekerjaan baru sebagai desk collection alias penagih utang, alih-alih menabung dan melunasi cicilan, dia pun merayakannya dengan menambah utang. Jadi, selain kelimpungan mengurus utangnya sendiri, Tika pun harus mengurus utang orang lain. Bisakah Tika beradaptasi dengan pekerjaan barunya? Apakah kariernya akan kembali pupus, terutama saat orang-orang tahu Tika "titipan" orang dalam? Tapi yang paling penting, Bisakah utang-utang Tika segera dibayar lunas? Prolog: “KALAU KAMU membayar untuk masa depanmu, artinya kamu kaya. Kalau kamu membayar untuk masa lalumu, artinya kamu perlu membongkar ulang rencana keuanganmu,” ujar Tika, membaca artikel keuangan di portal berita. Dia menggulir layar buru-buru karena emosi sendiri. “Omong kosong!” “Pagi-pagi ngomel, sarapan dulu, nih!” Yuli, teman sejawatnya, menjejali bakwan ke mulut Tika. Keduanya merupakan potret nyata “Mbak-Mbak SCBD” yang tidak dijadikan konten di media sosial. Sarapan di pinggir jalan dekat gang-gang menuju permukiman nyempil di sekitar Senopati. Kalimat yang dilontar Tika berikutnya terdengar seperti kumur-kumur saking semangatnya menggibah. Yuli menggeleng. Tatapan matanya masih tertuju pada nasi uduk yang dihiasi berbagai jeroan. “Telan dulu, sih. Sekalian telan emosi pagi-pagi lo.” Profil Penulis: Adrindia Ryandisza, biasa dipanggil Adrin, sering menyalurkan sambatan hidup pribadi atau orang terdekat ke tulisan. Belajar dari Taylor Swift, dibandingkan menjadikan tragedi hidup sebagai komedi, lebih baik dijadikan royalti. Karya sebelumnya telah diterbitkan, berjudul Ours. Adrin bisa disapa di Twitter (@adrindia_) dan Instagram (adrindia).
Detail Buku