Gramedia Logo
Product image
Sashi Kirana

City Lite: Perhatikan Celah Peron

Format Buku
Deskripsi
Ario tahu ia menyukai Gia, dengan semua senyum kecil dan kalimat-kalimat singkat yang keluar dari mulut perempuan itu. Tapi, di peron stasiun hari itu, ketika cahaya jingga matahari menerpa rambut hitam Gia, Ario sadar hanya Gia yang membuatnya merasa bahwa menyukai seseorang bisa semudah dan sesederhana ini. Gia tidak pernah melihat Ario selain sebagai teman sejurusannya yang ramah dan mudah diajak bicara. Namun, perjalanan dua puluh menit dari kampus menuju stasiun tempat Gia turun yang sering kali mereka tempuh bersama mungkin bisa mengubah pikiran Gia - entah ke arah yang lebih baik atau malah sebaliknya. Prolog: Wajah Ario yang berseri-seri pagi ini sukses mendatangkan rentetan pertanyaan dari teman-teman nya. Orang normal mana yang akan memasang wajah semangat dan bahagia pada hari Senin pagi? Pasti ada sesuatu yang terjadi, yang berhasil membuat Ario tertawa lebar padahal tidak ada apa-apa yang lucu. “Udah mulai stres beneran ya lo, Yo?” tanya Dival, salah satu teman dekat Ario, sambil melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Ario. “Dari tadi senyam-senyum terus, jadi takut gue.” Ario menyengir kecil, lalu menggelengkan kepala. “Nggak, gue lagi seneng aja.” “Kenapa?” Giliran Don yang bertanya, akhirnya menengadah dari mangkuk mi ayamnya. “Kakak lo akhirnya ngebolehin lo minjem mobilnya?” Suasana kantin siang ini cukup ramai meski jam belum genap menunjukkan pukul sebelas. Namun, orang-orang seperti Ario, Dival, dan Don yang baru ada kelas lagi pada jam dua siang biasanya lebih memilih duduk-duduk di kantin daripada kembali ke kos-kosan atau singgah ke tempat lain yang tidak jauh dari kampus. Menurut Ario sendiri, jam-jam ini memang paling enak dihabiskan di kantin karena suasananya tidak terlalu ramai, tetapi tidak terlalu sepi juga. Ia selalu suka dengan white noise kantin kampus. Selling Point: Latar perjalanan tokoh dengan menggunakan KRL setiap hari untuk pergi ke kampus--dan bagaimana kesempatan untuk bertemu di dalam kereta menjadi penentu kisah cintanya, selanjutnya. Profil Penulis: Perhatikan Celah Peron adalah karya keenam Sashi yang telah diterbitkan. Meskipun dikenal sebagai penulis fi ksi remaja, saat ini Sashi lebih banyak menghabiskan waktunya menulis (atau setidaknya, memikirkan untuk menulis) fi ksi dewasa dengan sentuhan thriller atau weird fi ction karena merasa dirinya sudah terlalu tua untuk bercokol di genre remaja. Sashi dapat dihubungi melalui media sosial, @sashkirana (Instagram) atau melalui e-mail ke sashikirana.acc@gmail.com.
Detail Buku