Buku Tentang Ruang

Avianti Armand yang juga merupakan seorang Arsitek, merupakan sosok yang ada di balik novel “Perempuan yang Dihapus Namanya” yang mengantarkannya pada penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa. Dan kini, ia melahirkan kumpulan puisi berjudul Buku Tentang Ruang yang puisi di dalamnya merupakan pengandaian tentang ruang. Puisi-puisi dalam buku ini lembut, putih, beruas-ruas. Adegan demi adegan yang terdapat dalam bangun puisi ini terasa lamban dan tenang. Buku Tentang Ruang ini mengupas entitas ruang tanpa cepat-cepat menyimpulkan. Buku Tentang Ruang merupakan buku yang berisi puisi-puisi yang menitikberatkan pembaca untuk merenung sejenak dengan sajak-sajak sederhana yang mengusung tema mulai dari perenungan seseorang kepada Tuhannya, alam bahkan kepada hubungan manusia dengan orang-orang yang ada disekitarnya. Buku ini banyak menyelipkan puisi-puisi pendek yang memasukkan makna-makna tersembunyi yang apik dalam sajak-sajaknya. Penulis kadang menyelipkan banyak dialog yang membuat puisi-puisi atau sajak-sajaknya semakin eksentrik namun tetap tak menghilangkan makna-makna indah dalam puisi-puisinya. Kendatipun demikian, banyak makna yang mungkin tidak dapat ditangkap, tetapi menggabungkan antara bentuk arsitektur dan puisi. Menjadi sebuah keunikan tersendiri dalam buki ini. Yakni dalam menangkap ruang dan batas melalui sebuah kata dan makna. Sinopsis “Kata mereka, cuma ada satu matahari. Kataku, itu milikku. Dan aku tak mau berbagi. Di batas itu, aku memilih menjadi buta. Kenapa? Tanyamu. Entahlah. Mungkin cinta memang begitu”