Keinginan menulis tentang kita yang tidak berakhir bahagia mungkin sudah puncaknya. Puncak dari segala amarah, kecewa, patah, jatuh, kemudian sembuh. Sempat kuurungkan niat tersebut. Karena jika sampai ditulis dan mengingat lagi tentang semua yang ada padamu dan semua yang menimpa kita. Aku takut itu membuatku semakin sulit melupakanmu. Kamu adalah bagian yang belum aku tamatkan ceritanya. Mungkin, mengingatmu dengan cara yang tidak menyakitkan mampu membantuku melupakanmu, suaramu yang sangat menenangkan, dan caramu tertawa saat mendengar leluconku, bahkan masih dapat kuingat lembutnya suaramu saat berbicara padaku. Karena adanya dirimu, aku belajar cara jatuh berkali-kali dan berusaha bangkit kembali. Buku Cukup Dikenang, Bukan Untuk Diulang karya Dewa Lintang merupakan kategori buku kumpulan prosa. Semua tulisan dalam buku ini akan mengajarkan pembaca untuk merayakan perpisahan dengan cara yang tidak menyakitkan. Dewa Lintang mengemas karyanya menjadi sebuah kalimat-kalimat indah yang sarat akan makna. Adapun judul-judul dalam buku ini terlihat menarik, seperti Meledakkan Jagat Raya, Aku Benci Berbalas Pesan, Gelap Mata, Rindu Itu Menyebalkan, dan Tidak Ada yang Salah Dengan Bucin. Buku ini dapat menjadi motivasi dan cara untuk jatuh dengan cara yang biasa, karena setiap kenangan tidak untuk diulang, tetapi cukup dikenang saja. Buku Cukup Dikenang, Bukan Untuk Diulang cocok unttuk remaja yang sedang mencari tulisann penyejuk untuk melupakan problem asmara.