Gramedia Logo
Product image
Diyan Yulianto

Dear, My Time

Format Buku
Deskripsi
Waktu selalu berjalan maju dan tidak bisa berjalan mundur, waktu juga terbatas. Setiap satu hari, setiap satu jam, setiap satu menit, bahkan setiap detik yang telah berlalu tidak akan bisa terulang atau diulang lagi. Detik saat ini, menit ini, dan jam ini tidak akan kembali lagi setelahnya. Ini menunjukkan betapa waktu sejatinya adalah sesuatu yang benar-benar harus dijaga dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Waktu selalu adil. Diberikannya kesuksesan serta keberhasilan kepada mereka yang bisa menggunakan waktu dengan sebaik baiknya. Mereka yang bisa memanfaatkan waktu akan tumbuh dan berjaya dalam hidupnya. Beruntunglah orang-orang ini. Sebaliknya, mereka yang suka membuang-buang dan menyia-nyiakan waktu akan tertinggal dalam kehidupannya. Sungguh merugi mereka ini. Setiap hari setiap saat, kita terkurung sekaligus tidak bisa lepas dari jerat waktu. Waktu mengelilingi kita, mengurung kita dalam sangkar imajiner yang kita tak bisa lepas darinya. Waktu adalah penanda keberadaan kita, sekaligus dasar dari bagaimana kita mencatat kehidupan kita di dunia. Waktu adalah gerak konstan yang membuat dunia, tata surya, dan seluruh alam semesta terus berdetak. Waktu adalah kehidupan itu sendiri. Kita terbiasa membayangkan waktu sebagai sesuatu yang sederhana dan fundamental. Waktu mengalir di mana saja di dunia ini, tanpa ada yang menghalangi, dari masa lalu menuju masa depan. Jam dan arloji menjadi penandanya. Dalam skala waktu, semua kejadian berlangsung secara berurutan mulai dari masa lalu, masa sekarang, menuju masa depan. Masa lalu tak bisa diubah, tetapi masa depan terbuka untuk segala kemungkinan. Peradaban timbul dan tenggelam, silih berganti. Di ruang angkasa, bintang-bintang baru terlahir. Manusia mengukur semua kejadian itu dengan perjalanan waktu. Namun, benarkah waktu itu berjalan dengan konstan? Benarkah waktu berjalan sesederhana dari satu detik ke detik berikutnya?
Detail Buku