Abdul Malik Karim Amrullah
Di Tepi Sungai Dajlah
Format Buku
Deskripsi
Di dalam buku ini, Buya Hamka menceritakan kisah peperangan antara sahabat selepas kewafatan Baginda SAW. Peperangan yang merugikan di mana darah menjadi taruhan. Bukan karena perselisihan pada isu-isu ijtihad semata-mata, malah orang-orang yang mengelilingi para gubernur dan khalifah juga turut menjadi penyulut permusuhan. Sebelum adanya majlis tahkim, telah berlaku pertumpahan darah sesama umat Islam terlebih dahulu dan dulunya mereka bersaudara. Pada hari Jamal dan Shiffin, mereka adalah darah yang telah menjadi halal. Sungguh peperangan menjadi satu kerugian.
Setelah menuliskan kisah berikut, Buya Hamka tetap memuji peran para sahabat yang punya peran-peran tersendiri dalam perjuangan Islam. Mereka semua sahabat Rasulullah SAW. Mereka menyaksikan penurunan wahyu dan mereka itu lebih terkehadapan dalam memahami wahyu dan tafsirannya. Mereka mujtahid yang mendapat pendidikan langsung daripada Rasulullah SAW. Kisah lain yang diketengahkan antaranya adalah kisah kebangkitan Bani Abbas yang melakukan rampasan kuasa ke atas Bani Umayyah. Kebangkitan Bani Abbasiyah yang disebabkan oleh perjuangan nilai kekeluargaan sehingga berlakunya penggulingan kuasa kerajaan. Peralihan kuasa yang dibayar dengan darah. Kehebatan Bani Abbasiyah sehingga ada yang beranggapan Dinasti Abbasiyah sebagai era kegemilangan umat Islam, tetapi di sebalik nukilan sejarah, ada sejarah yang tersimpan. Temukan sejarah itu dalam buku Di Tepi Sungai Dajlah yang bisa didapatkan di toko buku Gramedia maupun Gramedia.com.
Baca Selengkapnya
Detail Buku