Dia Antara Kata

Pada saat momen atau kesempatan seperti apa kita merasa hidup? Berbahagia setelah gajian? Bisa membeli barang atau jasa yang kita suka sesuka hati? Atau ketika merasa dihargai, diperhatikan, dan dicintai? Setiap orang pasti punya jawabannya masing-masing tentang momen-momen yang membuat setiap dari kita merasa hidup. Bagi penulis, justru momen yang membuat hidup adalah ketika berhasil melahirkan sebuah karya dengan penuh harapan dan dapat pula membuat hidup orang lain terasa lebih berarti. Dia Antara Kata adalah buku pertama kami, Edo Andhika dan Tatang Guritno yang akhirnya terealisasi. Sejujurnya, mimpi untuk membuat, mengumpulkan, dan melahirkan puisi-puisi ini sudah tercipta mungkin separuh dekade yang lalu. Namun, kami yakin bahwa tidak ada yang terlambat. Semua perjalanan pasti akan menemukan sampai, meski kita tak tahu sepanjang apa petualangan itu mesti terangkai. Sebuah hati, pasti akan tersakiti dan berulang-ulang pula pulih, jatuh, dan merasa kan cinta, lagi. Jadi, akhirnya, Dia Antara Kata terlahir tepat pada waktunya. Ia tak pernah buru-buru atau terlampau lambat dibuat. Kehadirannya tepat waktu sampai ke tanganmu dan sedang hendak kau baca saat ini. Dia Antara Kata lahir dengan membawakan sebuah pandangan bahwa jatuh cinta selalu berisi proses mengenang, merayakan, dan menceritakan. Segala kenangan tentang cinta yang berlinang maupun membuat senang dibuat abadi di dalam kata. Sebab, mungkin saja hari ini kita tidak akan bertemu lagi dengan apa yang kita cinta, tetapi yang ada kemarin atau selanjutnya akan terus diingat dan diceritakan.