Disrupsi Perbankan di Era Digital

Sudah berabad lamanya bank teruji sebagai penyintas yang ulung bahkan cenderung menjadi pionir di sektor keuangan dalam memanfaatkan setiap perubahan yang terjadi di bidang teknologi dan informasi. Bahkan bank juga di barisan depan dalam mendukung ekonomi ramah lingkungan antara lain dengan mengurangi penggunaan kertas, dan lain-lain. Bank yang semula sangat sederhana saat kelahirannya, menjelma menjadi institusi keuangan dengan jangkaun pelayanan lintas negara dan produk yang semakin beragam. Namun hadirnya era digital menjadikan bank tidak sepenuhnya bisa mengandalkan jurus-jurus yang selama ini sudah terbukti ampuh yang mengantarkan sebagai penyintas yang tangguh. Mengapa? Era digital tidak hanya melahirkan kompetitor yang berbeda karakteristiknya dengan kompetitor era sebelumnya, tetapi juga mendorong inovasi produk-produk keuangan yang mempunyai sifat dan fungsi yang semakin dinamis. Kondisi tersebut menuntut adanya sistem yang terintegrasi, dan terinterkoneksi dengan sektor keuangan non bank maupun sektor lainnya. Sehingga memerlukan adanya transformasi digital, tidak hanya pada bisnis proses, tapi juga transformasi pada sumber daya pendukung serta keterbukaan untuk bekerjasama yang saling mendukung dalam suatu ekosistem digital. Bank dan bahkan otoritas terkait dituntut untuk beradaptasi dengan perkembangan dunia digital ini sehingga kehadirannya tidak kehilangan relevansi. “Buku ini menjadi sebuah pemantik atas gagasan-gagasan adaptasi di era digital dan menjadi semacam navigasi dalam mengelola bisnis keuangan dan perbankan di lintasan virtual.” —Doni Primanto Joewono, Deputi Gubernur Bank Indonesia 2020--2025