Cicilia Oday
Duri dan Kutuk
Format Buku
Deskripsi
Rumah tua di samping rumah Adam yang telah lama terbengkalai itu kini ditempati penghuni baru. Eva, perempuan bertangan dingin dalam menumbuhkan dan merawat aneka tanaman, menyulap keangkeran rumah menjadi Toko Firdauz dengan pekarangan rimbun. Adam remaja tanggung dengan gairah seksual sedang bergejolak, kerap menyaksikan Eva dan aneka tanamannya dari balik jendela kamar.
Tiada yang bisa menyangka, di tengah gairah seksual yang bergejolak, Adam menyaksikan sulur-sulur mawar masuk kamar dan memenuhi fantasi akan sosok perempuan yang ditumbuhi duri dan akar. Sebaliknya, Eva selalu saja diikuti kutukan atas apa yang tumbuh pada tubuhnya. Adam menyimpan rahasia atas tubuh Eva, sekaligus imajinasi liar setiap malamnya.
Dalam Duri dan Kutuk terbentang selusur kisah perempuan yang sepanjang hidupnya kerap diusik duri dan terkepung kutuk.
Prolog:
Belum pernah Adam melihat tubuh perempuan selain para bintang film bokep. Ibunya yang hanya berbalut sepotong handuk saat berjalan keluar dari kamar mandi tidak masuk hitungan. Dalam bayangannya, semua keturunan hawa memiliki tubuh molek seperti para bintang bokep. Hingga suatu ketika, Adam tanpa sengaja melihat tetangga perempuan yang baru pindah di sebelah rumahnya menanggalkan pakaian satu demi satu. Pagi itu, dia hendak membuka jendela seperti biasa ketika menyadari seseorang sedang berdiri di depan jendela persegi panjang yang berseberangan dengan jendela kamarnya. Jendela yang biasa selalu rapat tertutup gorden, kini tersingkap dan menampilkan sosok perempuan dari kepala hingga betisnya yang sekurus bambu kuning. Perempuan itu berdiri menyamping dengan pandangan tertuju ke sudut ruangan—Adam cukup yakin di sana terdapat cermin. Dia harus menutup jendelanya kembali demi tak menarik perhatian dan cukup puas mengintip lewat celah gorden yang ada meskipun itu berarti dia harus berjinjit. Adam mengambil sebuah teropong binokuler. Dengan teropong kecil di depan mata, burung kecilnya mulai mengeras bahkan sebelum si tetangga selesai menanggalkan seluruh pakaian. Adam berdebar-debar menahan napas berharap burung kecilnya cepat tertidur kembali dan lemas.
Profil Penulis:
Cicilia Oday lahir dan tinggal di Kotamobagu, Sulawesi Utara. Ibu dua anak yang lebih banyak melewatkan waktunya di rumah ini pernah kuliah di Fakultas Hukum, Universitas Katolik De La Salle Manado. Novel pertamanya berjudul Keluarga Lego (2021) dan buku kumpulan cerita tunggal pertamanya berjudul Kucing Hitam yang Merasakan Cinta (2022).
Baca Selengkapnya
Detail Buku