Despersa
Easy Peasy
Format Buku
Deskripsi
"Terima kasih banyak untuk kerjasamanya, Pak Gavin, PT Griya Telekomunikasi benar-benar tidak menyesal meminta bantuan Pak Gavin untuk mengawal kasus sengketa ini.” Robert Surya, perwakilan PT Griya Telekomunikasi, langsung menyodorkan tangan kepada Gavin untuk mengajaknya berjabat tangan tepat setelah persidangan usai.
Gavin berdiri dan ikut membalas jabat tangan Robert. Gavin tersenyum simpul saat Robert berkali-kali memujinya. Seharusnya ia bisa tersenyum senang seperti yang dilakukan Robert, mengingat persidangan hari ini berakhir dengan kemenangan PT Griya Telekomunikasi yang Gavin wakili.
"Bukan apa-apa, Pak Robert. Malah saya ingin meminta maaf karena seharusnya persidangan ini bisa selesai lebih cepat." Gembira sekaligus geregetan. Itulah yang Gavin rasakan saat menjadi kuasa hukum PT Griya Telekomunikasi yang bersengketa dengan Yayasan Purna Abadi di pengadilan niaga hari ini. Tentu Gavin harus merasa senang karena kemenangan itu berhasil pihaknya dapatkan saat majelis hakim menyatakan jika gugatan Yayasan Purna Abadi tidak dapat diterima alias NO (niet ontvankelijk verklaard) dikarenakan surat kuasa yang dikantongi pihak advokat Yayasan Purna Abadi cacat hukum. Mengingat NO artinya ada syarat formal yang tidak terpenuhi.
Seingat Joanna Savita Glara (Joanna). Adibrata Gavin Wigs (Gavin) dalam ingatannya hanyalah sosok berkacamata yang kikuk, canggung dan terkadang sering bertingkah menggemaskan. Lelaki itu juga tidak tampak membencinya ataupun menunjukkan tanda-tanda bermusuhan. Itulah yang Joanna rasakan saat mereka berdua menempuh bangku perkuliahan di tempat yang sama.
Jadi, setelah bertahun-tahun berlalu dan Joanna bertemu lagi dengan Gavin yang secara kebetulan tiba-tiba menjadi atasannya di salah satu firma hukum, Joanna pikir tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Setidaknya itulah yang Joanna yakini sebelum sosok Gavin yang ada di depannya bukan lagi sosok seperti yang dia ingat, melainkan sudah berganti menjadi sosok penuh percaya diri yang dingin, galak, dan menyebalkan. Lebih-lebih pada dirinya.
Belum lagi kehadiran Ben, anak magang magang baru di tempat Joanna bekerja, sosok misterius berhasil membangkitkan rasa cemburu Gavin, yang juga secara mengejutkan yang sukses menjungkirbalikkan hidup Joanna hanya dalam waktu satu malam.
Baca Selengkapnya
Detail Buku