Eat, My Boy

Dalam food memoir ini, Kevindra Soemantri mengajak pembaca ikut dalam kisah-kisah makan bersamanya dengan sang ayah—kisah tentang cinta kasih dan jamur truffle; perjuangan dan iga panggang; sakit hati dan sushi; serta rekonsiliasi, pengampunan, dan sambal terasi. Menikmati nasi uduk di Menteng di pinggir jalan yang riuh, masakan Timur Tengah di gegap gempitanya Kemang, sate maranggi di dinginnya udara Bandung, hingga santapan kontemporer di Ubud yang magis, adalah sedikit dari banyaknya kisah makan bersamanya dengan sang ayah, pejuang sejati dalam hidup Kevindra. "Dalam ode untuk bapaknya ini—seorang pecinta dan pebisnis kuliner—Kevindra menjalin semua unsur itu ke dalam sebuah cerita yang sedap, personal dan menyentuh tentang cinta, keluarga, rahasia dapur, sekelumit sejarah kuliner Jakarta, makna kerja keras, kenikmatan tumbuh besar dengan orangtua yang jago masak, dan pengetahuan kuliner yang terpupuk dari cinta dan kepekaan yang tinggi terhadap makanan." Laksmi Pamuntjak, novelis, penyair, jurnalis, kritikus kuliner "Sebuah memoar yang hangat dan menyentuh. Pengingat akan cinta seorang ayah melalui kerja keras dan karya, sejarah sebuah keluarga yang terjalin erat dengan pengalaman makan mereka yang istimewa." Shanty Harmayn, produser film