Gramedia Logo
Product image
Format Buku
Deskripsi
Aku berpikir lama dan mendalam selama beberapa hari terakhir, dan kusadari apa artinya menjadi naga dan Penunggang: sudah menjadi takdir kita untuk mencoba yang mustahil, melakukan perbuatan-perbuatan besar tanpa memedulikan rasa takut. Itulah tanggung jawab kita pada masa depan. Suatu hari Eragon, anak petani miskin berusia lima belas tahun, menemukan “batu” biru yang indah. Ternyata batu itu telur naga! Ditemani Brom si pendongeng tua dan naga yang dinamainya Saphira, Eragon belajar berbagai hal mengenai sejarah dan naga. Brom juga mengajarkan ilmu sihir dan ilmu pedang karena ternyata Eragon adalah penerus klan para Penunggang Naga. Klan ini punah akibat ditumpas Raja Galbatorix yang kejam. Berbekal ilmu dari Brom, Eragon bertekad membangun kembali klan Penunggang Naga, meskipun itu berarti ia harus menghadapi berbagai makhluk ajaib seperti elf, kurcaci, Urgal, Ra’zac, dan Shade, yang memiliki ilmu jauh lebih tinggi daripada dirinya. Prolog: Angin melolong menerobos malam, membawa bau yang akan mengubah dunia. Shade yang jangkung itu mengangkat kepala dan mengendus-endus udara. Ia tampak mirip manusia kecuali rambut dan matanya yang merah. Ia mengerjap dengan terkejut. Pesannya benar: mereka ada di sini. Atau ini jebakan? Ia mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan, lalu berkata dengan nada sedingin es, ”Menyebar; sembunyi di balik pepohonan dan sesemakan. Hentikan siapa pun yang datang... atau mati.” Di sekelilingnya berhamburan dua belas Urgal bersenjatakan pedang pendek dan perisai besi bulat yang dicat simbol hitam. Mereka mirip manusia dengan tungkai berbentuk O dan lengan yang besar dan kekar untuk menghancurkan. Sepasang tanduk meliuk di atas telinga mereka yang kecil. Monster-monster itu bergegas masuk ke sesemakan, menggeram-geram sambil bersembunyi. Tidak lama kemudian bunyi gemerisik itu menyenang dan hutan kembali sunyi. Selling Point: Buku #1 siklus Inheritance: 1. Eragon 2. Eldest (Yang Pertama) 3. Brisingr 4. Inheritance (Warisan)
Detail Buku