Asti Musman
Filosofi Rumah Tradisional Jawa
Format Buku
Deskripsi
Banyak penggambaran sosok orang Jawa yaitu orang yang sederhana, tidak memikirkan kenyamanan dalam kehidupannya. Urip mung mampir ngombe (hidup hanya untuk mampir minum) dalam arti hidup hanya sesaat di dunia, sehingga seolah-olah orang Jawa tidak peduli dengan kebendaan dan segala yang menjadi kesukaan duniawi. Anggapan itu ternyata keliru, seorang lelaki Jawa dianggap sempurna hidupnya jika sudah memiliki 5 syarat yaitu wisma (rumah), turangga (kuda), kukila (burung), wanodya (wanita) dan curiga (keris). Kita juga tahu bahwa orang Jawa memiliki pandangan hidup kejawen. Istilah kejawen menurut Sujamto yaitu sebagai wadah seluruh pengertian yang tercakup dalam pandangan hidup jawa atau wawasan budaya Jawa. Walaupun demikian, tidaklah berarti bahwa setiap orang yang tergolong etnik Jawa pasti mempunyai pandangan hidup seperti itu. Pada dasarnya kebudayaan adalah suatu pola hidup yang terbentuk oleh sejarah yang cenderung diikuti oleh seluruh atau sebagian masyarakat
Jika kita berbicara tentang kehidupan pasti memiliki banyak ornamen-ornamen pelengkap untuk menambah keunikan dalam menjalaninya. Entah dari pelengkap perkayuan sebagai bentuk piranti ornamen tersebut atau yang lainnya. Tetapi kita juga perlu tahu, bahwa filosofi tumbuhan dan hewan serta ragam hias juga berpengaruh untuk keindahan dari filosofi rumah Jawa itu seperti apa.
Di sisi lain, kebanyakan orang menggambarkan orang Jawa dengan kelembutan dan kesederhanaannya. Keunikan tersebut mendominasi, sehingga orang lain menganggap orang Jawa atau hal yang berkaitan dengan Jawa itu "Istimewa”.
Baca Selengkapnya
Detail Buku