Filsafat Yunani Klasik : Relevansi Untuk Abad Ke-21

Yunani Klasik adalah periode dalam sejarah Yunani yang berlangsung sekitar 200 tahun (abad ke-5 hingga ke-4 SM). Selama periode ini banyak wilayah Yunani jatuh ke tangan Persia, tetapi kemudian wilayah Yunani ini mendapatkan kembali kemerdekaannya. Yunani klasik memiliki pengaruh besar di Roma dan menjadi fondasi peradaban Barat. Banyak pemikiran politik, seni, arsitektur, patung, filsafat, drama dan sastra berasal dari periode ini. Periode Klasik kemudian digantikan oleh periode Helenistik. Filsafat Yunani Klasik lahir bukan membahas kosmosentris (alam semesta) melainkan mengkaji manusia (antroposentris). Menurut aliran antroposentris manusia sebagai makhluk yang memiliki banyak potensi seperti pikiran, pergaulan, dan sebagainya, sehingga manusia layak menjadi bagian dari filsafat dalam hidupnya, (Bertens, 1999). Buku “Filsafat Yunani Klasik: Relevansi untuk Abad Ke-21” oleh Budiono Kusumohamidjojo ini akan memberikan gambaran yang rinci, jelas dan lengkap tentang seluk-beluk pemikiran para filsuf Yunani klasik. Banyak hal yang sangat menarik, dan merupakan bukti penguasaan data dan kerendahan hati penulis sebagai seorang pemikir, adalah ia menerjemahkan beberapa kata, istilah, dan teori ke dalam bahasa Indonesia "tidak boleh". Dia melakukan ini untuk menghormati ide-ide orisinal para filsuf dan tidak salah memahami maknanya. Banyak ide dan teori yang berkembang saat ini berasal dari para filosof Yunani klasik. Dengan kata lain, penting untuk mengetahui dan mempelajari filsafat Yunani klasik. Ia mewarisi kompleksitas pengetahuan ilmiah, dan sulit untuk mengabaikan perannya dalam perkembangan sejarah dunia.Mengundang pembaca untuk 'menemukan' dan 'memahami' relevansinya di abad ke-21.