Jenny Lawson
Furiously Happy: Buku Humor tentang Hal-Hal Mengerikan
Format Buku
Deskripsi
“Orang-orang dengan depresi berat sebenarnya sudah mengembangkan kemampuan untuk mengalami emosi yang ekstrem, sehingga mereka mungkin dapat mengalami kegembiraan yang ekstrem dengan cara yang mungkin tidak akan pernah dimengerti oleh `orang normal`. Dan itulah yang dimaksud dengan furiously happy. Gembira secara gila-gilaan.”
Furiously Happy adalah sebuah memoar humor yang diwarnai dengan tragedi dan pengalaman ajaib Jenny Lawson (bersahabat dengan rakun mati, dikejar sekawanan angsa, dan perjuangan memeluk koala). Dia merefleksikan diri dari pengalamannya memeluk depresi berat dan sejumlah penyakitnya, serta bagaimana hal itu justru menuntunnya untuk menjalani hidup sepenuhnya. Selain menarik bagi para penggemar sejati Jenny, Furiously Happy juga dinikmati banyak orang.
Buku ini dibuat untuk orang-orang di luar sana yang berjuang melawan depresi dan penyakit mental, baik diri mereka sendiri atau anggota keluarga mereka. Namun, meski berbicara tentang depresi dan penyakit mental, buku ini—jauh di dalamnya—adalah tentang kegembiraan. Dan siapa yang tidak menginginkan secuil kegembiraan?
Prolog:
“Kamu tidak gila. BERHENTI MENYEBUT DIRIMU GILA,” kata ibuku untuk kesebelas miliar kalinya. “Kau hanya sensitif. Dan... sedikit… aneh.” “Dan cukup kacau hingga butuh banyak sekali obat-obatan,” tambahku. “Itu tidak gila,” kata ibuku sambil kembali mencuci piring. “Kamu tidak gila dan kamu harus berhenti mengatakan dirimu gila. Itu membuatmu terdengar seperti orang gila.” Aku tertawa karena ini adalah argumen yang akrab kudengar. Ini adalah percakapan yang telah kami lakukan jutaan kali sebelumnya dan akan kami alami jutaan kali lagi nanti, jadi aku hanya membiarkan saja. Selain itu, secara teknis dia benar. Secara teknis aku tidak gila, tetapi ‘gila’ adalah cara yang lebih sederhana untuk melabeli seperti apa diriku sesungguhnya.
Selling Point:
Menawarkan gagasan baru untuk memandang depresi dan penyakit mental, yang dalam kenyataannya sering memiliki stigma negatif dan menghambat penderitanya untuk menjalani hidup sepenuhnya.
Baca Selengkapnya
Detail Buku