Sudah saatnya kita mengenal lebih dekat Gusti Kanjeng Ratu Hemas, permaisuri Keraton Yogyakarta Hadiningrat yang memiliki sifat welas asih dan kepedulian sosial yang tinggi, inilah yang menjadikannya seorang ratu di hati rakyat. Buku ini mengungkap perjalanan hidup G.K.R. Hemas sejak lahir, sekolah, dan kisah kasihnya dengan Raden Mas Herjuno yang kelak bergelar Sultan H.B. X. Herjuno rela jauh-jauh ”ngapel” ke Jakarta dari Yogyakarta. G.K.R. Hemas dirayu dengan tembang Jawa yang dinyanyikan oleh Herjuno. Heran bercampur geli, sebab G.K.R. Hemas sama sekali tidak bisa berbahasa Jawa, sehingga tidak tahu makna tembang yang dinyanyikan Herjuno. Tresna jalaran saka kulina, cinta karena biasa bertemu, membuat G.K.R. Hemas pun menerima laki-laki asal Jawa itu menjadi kekasihnya.Setelah resmi menjadi permaisuri, G.K.R. Hemas aktif di bidang sosial, pendidikan, kesehatan, kebudayaan, pemberdayaan perempuan dan anak, serta olahraga. ***** "G.K.R. Hemas, Ratu di Hati Rakyat" adalah sebuah buku yang mengisahkan perjalanan hidup dan peran Gusti Kanjeng Ratu (G.K.R.) Hemas, seorang perempuan yang dikenal sebagai permaisuri Sri Sultan Hamengku Buwono X dari Kesultanan Yogyakarta sekaligus tokoh penting dalam dunia politik dan sosial Indonesia. Buku ini memberikan gambaran tentang bagaimana G.K.R. Hemas menjalankan perannya tidak hanya sebagai pendamping Sultan tetapi juga sebagai seorang pemimpin dan pejuang hak perempuan. Isi dan Fokus Buku: Kehidupan Pribadi: Buku ini mengupas latar belakang keluarga, pendidikan, dan perjalanan hidup G.K.R. Hemas, serta nilai-nilai yang membentuk kepribadiannya. Peran dalam Keraton Yogyakarta: Menggambarkan bagaimana ia menjaga tradisi keraton sekaligus membawa angin modernisasi dalam beberapa aspek. Kiprah Politik: Buku ini juga menyoroti aktivitasnya sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dan bagaimana ia memperjuangkan aspirasi rakyat, terutama isu-isu yang berkaitan dengan kesetaraan gender dan kesejahteraan masyarakat. Kepribadian: G.K.R. Hemas dikenal sebagai sosok yang rendah hati, berwawasan luas, dan mampu menjembatani nilai-nilai tradisional dan modern.