Habaib Dan Kontestasi Islam Di Indonesia; Antara Menjaga Tradisi

Buku ini menampilkan analisis yang menarik terhadap fenomena maraknya aktivisme keagamaan para habib muda di Indonesia kontemporer. Dengan menggunakan pendekatan sejarah, sosiologis dan antropologis, penulis mampu menunjukkan bagaimana faktor global dan domestik berinteraksi dalam mendorong munculnya gerakan revitalisasi Hadrami Sayyid di bidang keagamaan, budaya dan pendidikan. Buku ini layak dibaca oleh pengkaji sosial keagamaan di Indonesia pada umumnya dan peneliti diaspora Hadrami, Islam tradisi, dan gerakan dakwah kontemporer pada khususnya. Prof. Dr. Noorhaidi Hasan, MA, M.Phil, Guru Besar Politik Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta don Dekan Fakultas Studi Islam, Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII). Dalam studi ini, Dr. Syamsul Rijal memberikan catatan etnografis yang sangat baik tentang bagaimana habaib memperoleh otoritas keagamaan mereka melalui warisan Yaman-Arab, ikatan nasab ke Nabi Muhammad, dan (mungkin yang paling penting) posisi strategis mereka dalam pasar otoritas keagamaan yang lebih luas di Indonesia kontemporer. Wawancara cermat dan pengamatan etnografis Dr. Rijal dengan jelas menunjukkan semakin kuatnya pengaruh habaib di Indonesia yang demokratis (baik bidang agama dan politik). Tidak diragukan lagi, buku Dr. Rijal adalah salah satu analisis terbaik tentang penceramah hadhrami di Indonesia kontemporer. Assoc. Prof. Dr. James B. Hoesterey, Department of Religion, Emory College of Arts and Sciences, Emory University, USA. Buku yang ditulis oleh Syamsul Rijal ini mengupas peran para habaib di Indonesia dengan dasar penelitian yang mengesankan. Para habaib tergolong tradisionalis, tetapi tradisionalis yang berbeda dengan da'i, ulama dan kyai yang berorientasi ke Haramain. Secara gemilang dan menyeluruh, kajian ini menggambarkan kiat para habaib berwajah Hadhrami di Indonesia yang semakin terasa pengaruhnya. Prof. Dr. George Quinn, dosen senior di Australian National University, Canberra. Syamsul Rijal adalah dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII). Minat kajiannya meliputi gerakan Islam, ekspresi kesalehan muslim, Islam dan budaya populer, dan diaspora Arab Hadhrami di Nusantara. la meraih dua gelar MA, masing-masing dari Jurusan Interdisciplinary Islamic Studies, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2005) dan dari Jurusan Asian Studies, Australian National University [ANU] (2009). Gelar Ph.D diraihnya dari Jurusan Perubahan Sosial dan Politik, ANU (2017). Beberapa artikelnya telah diterbitkan di jurnal internasional bereputasi, antara lain Indonesia and the Malay World, Studia ISIOMIKO, Al-jami'an' , dan Journal of Indonesian Islam. la juga aktif menjadi reviewer jurnal di Indonesia dan mancanegara.