Gramedia Logo
Product image
IMMANUELA D. NINDHITA

Hati yang Berani, Sahabat Sejati

Format Buku
Deskripsi
Haris, seorang remaja yang hidupnya tampak bahagia dari luar, karena keluarganya kaya dan ia memiliki paras yang menarik. Namun, pada kenyataannya, Haris merasa kesepian dan tidak bahagia karena keluarganya jarang berkumpul dan kurang memberikan kasih sayang Haris, pemuda yang punya sejuta tanya tanpa tahu apa jawaban pastinya, sangat penasaran dengan dunia. Lalu ia bertemu dengan Jihan, Calvin, Revan, dan Farel yang kemudian menjadi sahabat. Dengan mereka, Haris merasakan kedekatan yang ia cari begitu lama. Mereka saling mendukung dan berkumpul bersama, menciptakan hubungan yang hangat dan menyenangkan. Kehidupan Haris yang dulunya monoton dan kesepian mulai berubah menjadi lebih berwarna berkat persahabatan baru ini. Melalui berbagai tantangan, Haris dan teman-temannya belajar bahwa tidak semua orang memiliki kebahagiaan yang terlihat dari luar. Tidak hanya itu, mereka juga belajar pentingnya nilainilai kebajikan seperti berbakti (filial piety), ketekunan (diligence), kesederhanaan (frugality), kerukunan (harmony), dan bersyukur (gratitude), untuk memperoleh keberhasilan dan kebahagiaan yang sejati dalam hidup. Melalui persahabatan dengan Jihan, Calvin, Revan, dan Farel, Haris menemukan arti dari dukungan, persahabatan, keluarga, dan cinta dalam hidupnya. Epilog: "ADEK, JANGAN LARI DI PASIR, BAHAYA!" Chandra berteriak panik. Adiknya ini memang paling suka membuat dirinya jantungan, bagaimana bisa Haris lari di atas pasir yang dipenuhi dengan karang dengan santainya? Ia tidak mau adiknya terluka. Yang diteriaki justru tertawa riang, "Abang ke sini dulu! Baru nanti Adek berhenti!" teriaknya sebelum berlari semakin jauh. Maka mau tidak mau, Chandra berlari mengejar adik bungsunya. Keduanya tertawa riang sebelum Chandra terpeleset dan jatuh ke pinggir pantai. Badannya jadi basah kuyup, tapi dirinya tetap tertawa karena melihat adiknya yang panik. "Abang! Adek! Udahan mainnya! Ayo kita makan siang, Mommy udah selesai masak!" Dari kejauhan, Daddy berteriak memanggil kedua putranya. Saat ini keluarga Branuwijaya sedang berlibur di pantai milik pribadi. Haris ingat terakhir mereka ke pantai ini adalah ketika ia duduk di bangku kelas satu SD. Lalu ia kembali ke sini dengan hubungannya yang sudah membaik dengan orangtuanya. Hari itu mereka berbincang banyak. Haris menceritakan tentang teman-temannya dan bagaimana kehidupannya berlangsung setelah bertemu dengan mereka. Ia juga menceritakan tentang Mama Jihan yang sedang hamil. Mommy yang memang suka anak kecil pun akhirnya memaksa Haris untuk mengenalkan dirinya kepada Mama Jihan. "Hitung-hitung biar Mommy punya teman baru, Dek," kata Mommy saat itu.
Detail Buku
Product image
IMMANUELA D. NINDHITA
Hati yang Berani, Sahabat Sejati