Gramedia Logo
Product image
Haidar Musyafa

Hidup ini Lapang, yang Sempit Hati Kita

Format Buku
Deskripsi
Hidup kita tidak selamanya menyenangkan. Adakalanya apa yang kita inginkan tak sesuai harapan. Kebahagiaan yang kita damba justru berujung kesedihan. Dalam kondisi begitu, tak jarang membuat kita menjadi galau, sedih, tertekan, bahkan membuat kita marah-marah. Sebagian dari kita mungkin bisa mengatasi kekalutan hidup itu dengan mudah. Tapi tak sedikit yang justru menjadi terpuruk, membuat hidupnya terasa kian sempit dan terhimpit. Terjerembab dalam rasa lelah dan tidak bersemangat. Ada hal penting yang harus selalu kita ingat! Hidup ini berjalan tidak dalam kendali kita! Kehidupan di alam raya ini, tak terkecuali alur hidupmu, ditentukan oleh Allah Yang Mahakuasa. Allah-lah yang memiliki hak mutlak atas hidupmu. Susah-senang, miskin-kaya, mudah-sulit, sempit-lapang, semua itu Allah yang menentukan. Sebagai hamba, kamu tidak bisa berbuat apa-apa selain tunduk pada kehendak dan kekuasaan-Nya. Jika hidup sudah terasa sempit, rasanya hidup begini-begini saja. Tak ada perubahan, dan terkesan kaku. Begitu yang dirasa bagi mereka yang hidupnya sempit. Ada saja masalah datang. Seakan-akan takdir hidup susah sudah melekat erat dalam hati. Benarkah takdir memang begitu? Jangan berputus asa dulu. Rasa sempit akan terasa lapang jika kita mau sedikit membuka mata hati. Menerima segala yang ada dengan ikhlas dan rela, karena hidup jadi sempit justru dimulai dari hati yang sempit. Lantas, bagaimana agar hidup kita terasa lapang dan hati pun mudah bersyukur atas nikmat-nikmat yang telah Tuhan berikan? Buku ini memberikan kiat-kiatnya, agar hidup yang tadinya terasa sempit jadi lapang dan membuat kita mudah mensyukuri nikmat-nikmat-Nya.
Detail Buku
Product image
Haidar Musyafa
Hidup ini Lapang, yang Sempit Hati Kita