Hijaber (Lost) In Thailand

Saya menikmati cerita yang mengalir di buku ini, seolah saya mengalir di buku ini, seolah saya mengalami hari demi hari di Thailand bersama penulis. Keunggulan buku ini adalah ''the first hand experience'' yang penulis tuangkan dengan gaya yang lugas, apa adanya. Tanpa perlu jalan-jalan ke Thailand, buku ini berhasil membuat saya merasakan how to live like a local in Thailand.'' Tesya Sophianti, Pengasuh @tesyablog, travel blogger di www.tesyablog.com dan penulis buku-buku travel. Dalam buku ini sang penulis Camalia Fatih Nida menceritakan pengalamannya selama menjadi guru volunteer di salah satu sekolah dasar Thailanda. Dalam buku ini penulis bercerita tentang kebudayaan, keunikan,kehidupan masyarakat Thailand dan juga menceritakan kehidupan masyarakat kaum Muslim yang tinggal di Thailand. Buku ini ditulis based on actual events diceritakan berdasarkan kacamata seorang pelancong muslimah. Thailand memiliki makanan ekstrem yang tidak familer. Di Thailand hewan seperti belalang goreng, jangkrik goreng, kalajengking goreng, kecebong goreng, dan kepiting crispy yang dikunyah bersama cangkangnya diperjualkan belikan di sana. Dalam bidang pendidikan di Thailand, cara belajar-mengajar di sekolah-sekolah Thailand sedikit berbeda dengan di Indonesia. Pendidikan di Thailand banyak dibantu alat multimedia. Tugas guru hanya memutar materi di lcd dan hanya menjadi pendamping saja. Program virtual ini berlaku untuk semua pelajaran kecuali olahraga,mulai dari kelas 3-6. Kelas 1-2 materi pelajarannya langsun disampaikan oleh guru riil. Dan masih banyak fakta budaya lainnya yang penulis ulas di buku ini.