Gramedia Logo
Product image
Annisa Lim

Housemate

Format Buku
Deskripsi
Gulita menyelimuti tubuh-tubuh yang kedinginan itu. Mereka ingin pulang, secepatnya. Di dalam ruangan yang sempit, bau, dan pengap; mereka tengah dibisukan dari dunia. Adakah yang berusaha mencari? Adakah yang menyadari jika mereka sedang berusaha dihilangkan? Pertanyaan orang-orang suruhan itu masih sama selama beberapa waktu setelah tubuh-tubuh tidak berdayanya diasingkan ke dalam sebuah penjara-setidaknya bagi mereka terasa seperti itu-dan terisolasi dari dunia luar. Mereka tidak lagi diperkenankan melihat dan disapa matahari. Mereka sendiri bahkan tidak tahu pasti sudah berapa lama disekap di sini. - Kian ringkih tubuh perkasanya. Tidak bisa lagi melawan ketika kekerasan demi kekerasan terus mereka terima. Rentetan intimidasi, todongan senjata, bahkan pelecehan seksual yang mereka dapatkan seolah sudah terabaikan rasa sakitnya. Di luar cangkang, mereka tegar; di dalam, mereka menjerit keras. Akan ada trauma yang membekas selamanya. Siapa pun dalang yang bertanggung jawab atas semua penyiksaan ini harus mengalami mimpi buruk paling mengerikan. Para sandera menyumpah setiap detiknya. Salahkah mereka menagih keadilan? Sebesar itukah dosa mereka? perbedan diluar tidak pernah terdengar lagi selain suara serangga yang mereka tahu bersahutan. udara dingin mulai terasa menusuk. tidak ada yang tahu posisi mereka sekarang masihkah dekat dengan keluarga atau semakin jauh. abiru Wistara, salah satu penghuni sebuah indekos yang tinggal bersama enam mahasiswa lain yang hubungannya sudah sangat erat seperti saudara sendiri, suatu hari mendapati gerbang indekosnya terbuka lebar meski tidak terlihat ada kendaraan terparkir atau tanda-tanda kehidupan. Pikirnya ini aneh, sebab gerbang terbuka tandanya semua penghuni sudah berada di indekos, tetapi Sabiru tidak menemukan siapapun selain dirinya yang meratap, menyadari bahwa teman-temannya kembali, tetapi dalam bentuk yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Detail Buku