Ulfah Haldha Turniawan
I Gusti Ngurah Rai Pahlawan Sejati Yang Gagah Berani
Format Buku
Deskripsi
Buku ini menggambarkan sosok seorang pahlawan sejati yang memiliki etika dan integritas dalam memimpin perang kemerdekaan di Bali. Hal ini dapat diketahui dari sebuah dokumen autentik yang sekarang dikenal dengan Surat Sakti. Surat Sakti adalah sebuah surat jawaban Pak Rai kepada pemimpin pasukan Belanda di Bali, Yakni Overste Termeulen. Sebelumnya, satu bulan setelah terbentuknya DPRI, ada surat dari Kapten JBT Konig (tentara Belanda) yang mengajak Pak Rai untuk berunding dan tidak meneruskan perjuangannya. Namun, surat itu segera dibalas dengan tegas, tetapi tidak ditujukan kepada Konig, melainkan kepada Termeulen (Komandan pasukan Belanda di Bali). Pak Rai menolak ajakan berunding karena dalam sejarah perang di Indonesia.
Sebagai pahlawan nasional Indonesia, ia secara anumerta dianugerahi salah satu penghargaan militer tertinggi negara Indonesia dan dipromosikan menjadi brigadir jenderal (ia meninggal dalam pangkat letnan kolonel). Dia adalah salah satu tokoh yang paling dihormati dalam sejarah Bali modern. Namanya diabadikan sebagai nama Bandara Internasional Denpasar, Universitas, dan Stadion di pulau Bali, Kapal Angkatan Laut Indonesia, Jalan-jalan di banyak pemukiman Bali, serta di sejumlah kota di bagian lain Indonesia, dinamai I Gusti Ngurah Rai. Bagi I Gusti Ngurah Rai, harga diri adalah nilai tertinggi dalam hidup dan merupakan harga mati dalam perjuangan. Tidak ada yang dapat mengganti pengorbanan harga diri, selain gugur membela kusuma bangsa. Ladang jagung tempat ia berperang dan gugur dipilih sebagai Taman Makam bagi I Gusti Ngurah Rai bersama kawan-kawan seperjuangannya.
Baca Selengkapnya
Detail Buku
Ulfah Haldha Turniawan
I Gusti Ngurah Rai Pahlawan Sejati Yang Gagah Berani