Baek Se Hee
I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki 2
Format Buku
Deskripsi
Disclaimer
Buku I Want To Die but I Want to Eat Tteokpokki karya Baek Se Hee ini dapat dinikmati oleh pembaca remaja dan dewasa. Buku I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki sepertinya sudah tidak asing bagi sebagian besar di antara kita, khususnya para pecinta buku non fiksi dan penggemar karya-karya dari Korea Selatan. Setelah buku pertamanya terbit beberapa waktu lalu, bulan Agustus 2020 buku keduanya sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan bisa didapatkan di berbagai toko buku. Lalu, apa yang membedakan buku kedua dan buku pertamanya?
I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki 2 bisa dibilang lanjutan dari kisah Baek Se Hee yang berkonsultasi dengan psikiaternya. Perawatan Kejiwaan yang dia lakukan terus berlanjut. Jika pada buku pertama, ia cenderung mengasihani diri sendiri, pada buku kedua ini ia mencoba untuk lebih menerima dirinya dan tidak membenci dirinya
Sinopsis
“Alih-alih menerima kekurangan, aku memutuskan untuk tidak memandang diriku sendiri secara negatif.”
Perjuangan Baek Se Hee untuk sembuh dari distimia masih berlanjut. Konflik batin yang dialaminya selama masa penyembuhan pun jadi lebih kompleks.
I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki adalah catatan pengobatan Baek Se Hee yang berjuang mengatasi distimia—depresi ringan yang terus-menerus. Kedekatan buku ini dengan pembaca mengantarnya masuk kejajaran bestseller Korea Selatan dan Indonesia. Baek Se Hee telah menggandeng banyak tangan orang pada seri pertama dan ia berharap bisa menggandeng lebih banyak tangan lagi dengan buku kedua ini.
Judul : I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki 2
Rating : remaja dan dewasa
Cerita & Ilustrasi : Baek Se Hee
Tebal : 220 halaman
Berat : 0,18 kg
Format : Soft Cover
Tanggal Terbit : 8 Sep 2020
Dimensi : 19 x 13 cm
Baca Selengkapnya
Detail Buku