Ibu, Peluklah Dirimu!

Berapa banyak wanita yang kehilangan dirinya setelah menikah? Merasa hanyut hingga asing dengan dirinya sendiri. Alih-alih bahagia, kenapa semuanya malah tampak sangat menyedihkan? Jangankan untuk memeluk diri, bahkan tak jarang seorang ibu harus berperang melawan dirinya sendiri. Mulai dari inner child, temperamen masa muda, manajemen waktu yang kacau, komunikasi yang buruk, dan pelarian untuk mencari shortcut kebahagiaan. Belum lagi dengan semua ujian hidup rumah tangga, apakah menjadi ibu memang serunyam ini? Sungguh amanah sebagai seorang ibu ini sangat mulia. Amanah langsung dari Sang Pencipta. Walau tak ada hiruk-pikuk naik jabatan, walau tak ada ada yang mengapresiasi dan menyemarakkan, tapi tetap tak ada wanita yang harus menghabiskan dirinya sendiri setelah menikah dan punya anak. Bagaimana agar bisa menjadi ibu yang bahagia di tengah tekanan yang terkadang tak hanya menguji fisik, tapi juga kesehatan jiwa. Dalam buku inilah, ibu akan menemukan caranya. Siap untuk memeluk kembali dirimu? Buku Ibu Peluklah Dirimu, akan mengajak kita untuk mengenal diri lebih jauh. Perlahan membuka dan menguraikan semua yang masih menyesakkan di dada. Juga tentang bagaimana manajemen waktu, bagaimana menjadi seorang istri yang bahagia, ibu yang dirindukan, individu yang memaksimalkan potensi diri, serta seorang hamba yang selalu bisa bersimpuh di setiap harinya. Hingga ibu bisa kembali memeluk dirinya dengan sadar. Akhirnya menjadi seorang ibu yang selalu bisa menciptakan bahagianya sendiri dan masih bisa berkarya serta suka memberdayakan diri. Apakah ibu yang bahagia, berkarya, dan berdaya itu kamu? Selling Point: Ditulis dengan bahasa yang ringan, ada ilustrasi. Cocok untuk ibu muda dan yang sudah berpengalaman.