Gramedia Logo
Product image
Faradita

Invalidite

Format Buku
Deskripsi
Salah satu hal yang jarang sekali dilakukan Dewa selain tersenyum adalah masuk kelas, tapi pagi ini berbeda karena kini ia sudah di kampus dengan wajah kusutnya menenteng ransel yang hanya berisi kamera serta rokok sambil menaiki tangga dengan malas. Hal tersebut karena bukan kebiasaan seorang Dewa untuk bangun pagi. Rasa kantuk yang tidak bisa dicegah mengiringi langkahnya. Ia menguap, menggaruk tengkuk kemudian perutnya menghantam sesuatu. Lebih tepatnya ia menabrak seseorang diiringi suara benda jatuh di atas lantai menyusul pekikan seseorang. Seseorang itu adalah Pelita Senja. Dewa sering merasa terusik oleh Pelita yang selalu menanggapi sikap kasarnya dengan senyuman. Apalagi ketika gadis itu memaksa untuk mengatur hidupnya. Tanpa menyadari akibat yang mungkin bisa menyakiti dirinya sendiri, Dewa memulai sebuah permainan untuk menaklukkan Pelita karena gadis itu adalah sebuah paket lengkap bagi Dewa. Gadis tersebut akan Dewa gunakan untuk memenangkan taruhan dan menyakiti sepupu tirinya. “Kisah sederhana dengan pembawaan yang sangat luar biasa! Pelita hadir seperti namanya bagi Dewa dan pembaca. Meresapi makna kesempurnaan dalam sebuah kekurangan. So recommended!!!” – Kokoh, penulis. “Invalidite itu paket komplit! Ada bagian yang bikin aku terbang, tapi ada bagian juga yang bikin aku jatuh, sakit dan akhirnya nangis. Invalidite itu pelajaran yang sayang kalau dilewatkan. Lagi-lagi Kak Fara sukses mainin hati pembaca di sini.” –Anindya Frista, penulis.
Detail Buku