Gramedia Logo
Product image
Nada Sasmaya

Istirahat, Besok Dipikir Lagi

Format Buku
Deskripsi
PROLOG: NGGAK ADA YANG SALAH DARI ISTIRAHAT, KOK! Di tengah kehidupan yang serba cepat seperti ini, banyak tuntutan dan target-target tidak realistis yang kita buat. Misalnya, membuat target kerja delapan jam di siang hari, ditambah melakukan pekerjaan sampingan delapan jam di malam hari dan menyisakan sedikit waktu untuk beristirahat. Bukan hanya itu saja. Di akhir pekan pun masih memutuskan untuk bekerja dan tidak memberi kesempatan pada tubuh untuk istirahat atau rehat meski sehari. Jika sehari saja menikmati waktu libur, maka ada sesuatu dari dalam diri yang mengganggu dan membuat dirinya tidak tenang ketika harus mengambil waktu libur. "Ngapain sih, libur gini? Mendingan kerja! Buang-buang waktu kan, kalau kayak gini?" Kata-kata tersebut tiba-tiba muncul di dalam pikiran kita dan mulai menyalahkan diri sendiri karena sudah mengambil waktu libur. Padahal, mengambil waktu libur itu nggak apa-apa! Nggak apa-apa kalau kita juga istirahat dan menikmati waktu kita seharian untuk rebahan Sayangnya, banyak orang yang merasa bersalah hanya karena mengambil waktu sehari untuk berlibur. Bagi mereka, terlihat sibuk dan menghabiskan waktu untuk bekerja lebih banyak adalah sebuah jawaban yang tepat. Nope! Kita bisa terjebak di dalam toxic positivity jika membiarkan diri kita seperti ini. Toxic positivity sendiri adalah keadaan ketika kita menuntut diri kita atau orang lain supaya tetap berpikir dan bersikap positif serta menolak emosi negatif. Termasuk saat kita menganggap istirahat adalah buang-buang waktu, sesungguhnya kita sedang terjebak dalam toxic positivity. Kita menganggap bahwa waktu yang kita miliki akan lebih baik jika kita gunakan untuk bekerja atau beraktivitas. Kita akan menyalahkan diri kita saat mengambil waktu istirahat, cuti, atau libur. Kita akan berpikir bahwa apa yang kita lakukan ini buang-buang waktu. Padahal, tubuh kita juga butuh istirahat. Tubuh kita membutuhkan waktu yang cukup untuk tidur dan beraktivitas kembali. Jadi, sebelum merasa bersalah mengambil waktu istirahat, coba pikirkan kembali seberapa banyak kecelakaan kerja terjadi karena seseorang kurang memiliki waktu istirahat yang cukup! Tentang Penulis Nada Sasmaya, penulis kelahiran 20 Juli yang menyukai jalan-jalan di alam terbuka sambil menikmati daun-daun, sungai, pantai, bukit-bukit, dan pegunungan ini sudah melahirkan banyak karya fiksi maupun non-fiksi. Menyelesaikan studinya di jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta, membuatnya termotivasi menghabiskan banyak waktunya untuk membaca dan menulis. Informasi Tambahan Judul: Istirahat, Besok Dipikir Lagi Penulis: Nada Sasmaya Penerbit: Penerbit Jendela ISBN: 978-602-525-496-3 Dimensi: 13,5 x 20cm Halaman: 220 hlm/SC Berat: 190 g
Detail Buku
Product image
Nada Sasmaya
Istirahat, Besok Dipikir Lagi