Soedradjad Djiwandono: Mensyukuri Pasang Surutnya Hidup

Autobiografi ini memotret perjalanan hidup J. Soedradjad Djiwandono. Kisah-kisah di dalamnya tidak hanya sebatas kehidupannya sebagai akademisi dan cendekiawan. Dirinya selalu merasa terhormat dan bangga menyematkan profesi sebagai guru dan pendidik bagi orang-orang muda yang penuh semangat mendulang ilmu demi cita-cita luhur. Namun, buku ini juga menuturkan perjalanan hidupnya sebagai praktisi yang sempat duduk sebagai asisten menteri hingga Menteri Muda Perdagangan dalam Kabinet Pembangunan V, dan Gubernur Bank Indonesia pada Kabinet Pembangunan VI. Cerita dalam buku ini memang cukup singkat dan disampaikan dengan gaya bertutur yang enak untuk dinikmati. Soedradjad memulai kisahnya dari masa kecil dan keluarganya dan beranjak ke masa muda yang penuh dengan kecemerlangan akademis. Lantas, hidupnya berlanjut dengan membangun keluarga, sempat terdampar di jajaran birokrasi sesuai keahliannya sebagai ekonom par excellence. Dan, kisahnya ditutup dengan mengisi masa tua tanpa meninggalkan dunia kampus. Konsistensinya sebagai pribadi membuatnya dikenal sebagai cendekiawan yang kaya pengalaman sebagai praktisi. Sosok yang lengkap yang secara bersama membawa tradisi intelektual sebagai akademis, tetapi juga memiliki bekal pengalaman karena secara langsung terjun dalam dunia ekonomi, perdagangan, dan perbankan sebagai pejabat negara. Profil Penulis: J. Soedradjad Djiwandono lahir 17 Agustus 1938, di Taman Kadipaten, Yogyakarta. Dia menyelesaikan S-1 pada Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada (1963), M.Sc. Ekonomi (Keuangan Negara) dan M.A. (Ekonomi Pembangunan) pada University of Wisconsin, dan M.A. dalam Political Economy (1978), serta Ph.D. dalam Ekonomi Moneter dengan minor Ekonomi Internasional dan Ekonomi Pembangunan (1980), pada Boston University, Massachusetts. Dia menjadi Menteri Muda Perdagangan dalam Kabinet Pembangunan V (1988-1993) dan Gubernur Bank Indonesia (1993-1998). Sebagai Guru Besar Ekonomi, dia aktif menulis karya ilmiah dalam jurnal dan artikel berbahasa Indonesia dan Inggris yang tersebar di media massa.