Gramedia Logo
Product image
Djenar Maesa Ayu

Jangan Main-main (Dengan Kelaminmu)

Format Buku
Deskripsi
Dalam kumpulan cerpen “Jangan Main-Main (dengan Kelaminmu)”, Djenar menyajikan sebuah dunia yang dipenuhi karakter manusia yang terluka, termarginalkan oleh norma masyarakat, dan pengkhianatan. Aroma yang menyajikan bahwa hidup itu indah, seperti siklus manusia bahagia—lahir, remaja, dewasa, bekerja, menikah, bahagia punya anak kemudian meninggal segera ditampik jauh-jauh dalam kumpulan cerpen ini. Dari penamaan judulnya saja, sudah berbau vulgar, seks, tubuh telanjang, hal ini teringat dalam esainya Damhuri Muhammad yang berjudul “Tarekat Ketubuhan” versi Djenar Maesa Ayu yang menjelaskan duduk permasalahan tema utama yang ditulis Djenar dalam cerpen “Jangan Main-Main (dengan Kelaminmu)” dan “Menyusu Ayah” sebagai gaya baru Djenar dalam mengekspresikan “jalan” bagi ketubuhan. Maksudnya tema-tema tersebut adalah suatu bentuk perlawanan Djenar terhadap upaya hegemoni pengekangan seksualitas wanita yang selama ini dianggap tabu untuk dibicarakan di masyarakat umum. Oleh sebab itu Damhuri, menganggap proses tarekat bukan hanya dikenal di kalangan sufi-sufi saja, namun tarekat yang berarti jalan adalah sebuah proses perjalanan yang ditempuh seseorang untuk menuju sesuatu, dalam konteks ini, tarekat ketubuhan yang membuka selebar-lebarnya pengungkapan tubuh telanjang ini—bahkan vulgar merupakan upaya jalan ketubuhan dalam perlawanan terhadap ketidakadilan terhadap nasib tubuh wanita itu sendiri. Meminjam istilah Seno Gumira Ajidarma, yang mengungkapkan cerita dengan sarkasme, yaitu memvisualisasikan hal yang membuat bergidik, tabu, menakutkan, kesakitan dengan hal yang biasa seolah hal itu sudah biasa terjadi. Hal itu dicoba digambarkan oleh Djenar Maesa Ayu dengan “nyentrik”—berani mendobrak pintu-pintu terlarang di ranah seksual dengan vulgar, apa adanya.
Detail Buku