Gramedia Logo
Product image
Alfa Amorrista

Jangan Menyerah Dulu ya : Buku untukmu yang Lelah Mental

Format Buku
Deskripsi
Setiap manusia dilahirkan dengan cerita yang beragam dan unik. Selain itu, manusia juga memiliki ciri khas masingmasing. Kisah hidup manusia terus berjalan dan tidak bisa diprediksi oleh siapa pun. Skenario hidup manusia memang misteri bahkan ada kejadian yang tidak bisa dihindari. Kisah yang dijalani manusia bisa digambarkan seperti roda, terkadang di atas, tetapi tidak jarang berada di bawah. Suka duka membuat hidup manusia menjadi berwarna. Jatuh bangun menjadi hal yang tak terpisahkan dalam kehidupan. Oleh karena itu, jatuh bangun kehidupan menjadi hal yang menarik bagiku untuk melihat bagaimana seseorang mampu menentukan posisi dirinya sendiri bahkan menjawab berbagai problem yang hadir dalam hidupnya. Kisah hidup manusia yang beragam menjadi inspirasiku untuk menulis satu per satu dinamika seseorang yang pernah jatuh, tetapi perlahan bangkit untuk meneruskan perjalanan hidup. Ketika seseorang jatuh, sering dimaknai sebagai keterpurukan, kesedihan, kerapuhan, dan kegagalan. Apakah jatuh merupakan hal yang membuat orang merasa nyaman dan ingin mengulang di dalam hidupnya? Tentu saja tidak. Sejatinya, kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Jika kamu jatuh, cobalah untuk mencari motivasi agar bisa bangkit kembali. Salah satu fase hidup yang tidak bisa dilepaskan dari hidup manusia adalah kegagalan. Apakah kamu pernah ada di fase ini? Kapan? Apakah kamu benar-benar mengingat pengalaman tersebut? Apa yang kamu rasakan ketika pengalaman itu terjadi di dalam hidupmu? Mari kita pertanyakan kembali hal ini kepada diri sendiri untuk perlahan belajar menerima kegagalan yang terkadang tidak siap untuk dirasakan. Persiapan untuk menerima kegagalan adalah hal yang perlu kita pelajari dalam kehidupan ini. Aku dan kamu perlu belajar bahwa kegagalan adalah hal yang wajar dalam sebuah proses. Tahun Terbit : Cetakan Pertama, 2024
Detail Buku
Product image
Alfa Amorrista
Jangan Menyerah Dulu ya : Buku untukmu yang Lelah Mental