Pramoedya Ananta Toer
Jejak Langkah
Format Buku
Deskripsi
Minke memobilisasi segala daya untuk melawan bercokolnya kekuasaan Hindia yang sudah berabad-abad umurnya. Namun Minke tak pilih perlawanan bersenjata. Ia memilih jalan jurnalistik dengan membuat sebanyak-banyaknya bacaan Pribumi. Yang paling terkenal tentu saja Medan Prijaji. Dengan koran ini, Minke berseru-seru kepada rakyat Pribumi tiga hal: meningkatkan boikot, berorganisasi, dan menghapuskan kebudayaan feodalistik. Sekaligus lewat langkah jurnalistik, Minke berseru-seru: "Didiklah rakyat dengan organisasi dan didiklah penguasa dengan perlawanan."
Profil Penulis:
PRAMOEDYA ANANTA TOER lahir di Blora pada 6 Februari 1925. Selain sebagai pengarang, bermacam profesi telah dijalani Pramoedya, seperti juruketik Kantor Berita Domei (1942-1944), wartawan majalah Sadar (1947) dan lembar “Lentera” suratkabar Bintang Timur (1962-1965), dan dosen di Fakultas Sastra Universitas Res Publica (1963-1965) serta di Akademi Jurnalistik Dr. Rivai (1964-1965).
Menulis sejak di bangku sekolah dasar, hingga kini Pramoedya telah menghasilkan tidak kurang dari 35 buku, fiksi maupun nonfiksi. Karya-karyanya yang terbit pada masa Orde Baru dilarang oleh pemerintah. Karya puncaknya adalah tetralogi novel sejarah yang ditulis ketika Pramoedya ditahan selama 11 tahun di Pulau Buru, yakni Bumi Manusia (1981), Anak Semua Bangsa (1981), Jejak Langkah (1985), dan Rumah Kaca (1988). Tetralogi novel tersebut, dan catatan selama di Pulau Buru, Nyanyi Sunyi Seorang Bisu I (1995) dan II (1996), telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Belanda, Jerman, dan Prancis. Sejak 1950 sedikitnya 16 penghargaan dari dalam dan luar negeri telah diraihnya, antara lain dari Balai Pustaka (1951), Ramon Magsaysay (1995), PEN International (1998), dan Kota Fukuoka-Yokatopia Foun-dation (2000).
Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer adalah karya kelima Pramoedya yang diterbitkan KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), setelah Mangir (2000), Kronik Revolusi I, II (1999), dan III (2001), yang disusun bersama Koesalah Soebagyo Toer dan Ediati Kamil, serta Cerita-cerita dari Digul (ed.) (2001).
Baca Selengkapnya
Detail Buku

Pramoedya Ananta Toer
Jejak Langkah