AwandanLangit
Jujur Dong Sama Diri Sendiri
Format Buku
Deskripsi
Berbagai persoalan datang silih berganti. Beberapa di antaranya meninggalkan banyak kerumitan: terlalu sulit untuk memaafkan, terus menyalahkan, belum juga mampu berdamai dengan dirinya di masa lalu, dan mencemaskan kehidupan di masa mendatang.
Waktu dan perjalanan akan menyadarkan bahwa setiap kisah yang menyapa selalu mengajarkan manusia tentang kejujuran. Puncak terbaik kehidupan adalah tentang bagaimana ia bisa memeluk jujur terhadap berbagai emosi yang singgah.
Buku ini berbicara melalui kata-kata sederhana, sebatas perantara untuk menguatkan dan mengingatkan agar kita lebih jujur, setidaknya pada diri sendiri.
Buku ini hadir untuk menyuguhkan pesan tersirat bahwa kita tidak perlu terlalu keras terhadap diri sendiri. Dengan kita belajar memahami diri sendiri, berusaha mengenali emosi, mengenali lingkungan sekitar kita, dan tidak melepaskan diri dari Tuhan, tentu kita akan tahu caranya berpulang-sejauh apa pun kita berkelana.
Daftar Isi
BAB I PERTANYAAN BERISIK YANG MENGUSIK
Kenapa Aku Dilahirkan?
Benarkan Semesta Pernah Tidak Adil
Kenapa Kegagalan Sangat Ditakuti?
Mengapa Hidup Itu Melelahkan?
BAB II PERJALANAN MENEMUKAN PENERIMAAN
Topeng
Tentang Bahagia
Hujan dan Senja
Rumah yang Ramah
Kepulangan yang Sebenarnya
Satu Meja Berteman Kopi
Kota Kenangan
Perkataan Paling Menyebalkan
Rindu yang Tidak Semesta Biarkan Bertemu
Berharap dan Memberi Harap
Hanya Perlu Terbiasa untuk Menjadi Biasa
Proses Penerimaan
Pensil Ajaib
Melepas tanpa Menyalahkan
Jalan Siput
Sayap yang Patah Masih Bisa Terbang
Sudahkah Menjadi Pendengar yang Baik?
Memahami Diri Sendiri
Seperti Robot Bernyawa
Luka yang Mengakar
Waktu-waktu Baik
Datang dan Pergi
Keberadaan Rasa Syukur
Akan Sampai
Diri yang Dulu
BAB III MEDIA KONTEMPLASI
Pertemuan Pertama Menjadi yang Terakhir
Aku Dikendalikan Orang Lain
Skizofrenia
Si Bola Mata Indah
Kepulangan yang Abadi
Penghujung Halaman
Tentang Penulis
Awandanlangit diambil dari kata awan dan langit. Perpaduan warna putih dan biru yang mampu menghadiahkan ketenangan oleh yang melihatnya. Karena itu, melalui tulisannya, penulis ingin siapa pun yang membacanya mampu merasakan ketenangan hati.
Tidak ada yang menarik untuk diulik dari seorang awandanlangit, selain kecintaannya terhadap menulis. Dia berusaha tetap setia pada tulisan-tulisannya, sekalipun tidak ada lagi yang berminat membacanya.
Baca Selengkapnya
Detail Buku