Kaladesa. Awal Sejarah Nusantara. Edisi Revisi

Sudah banyak makalah dan penelitian yang membicarakan kerajaan-kerajaan awal Nusantara (baca: Indonesia) masa proto-sejarah, tetapi masih sedikit yang merangkumnya menjadi satu buku sehingga memperlihatkan benang merah yang mengaitkan kerajaan-kerajaan tersebut dan sekaligus menunjukkan titik awal kep-Indonesiaan. Peran dan rumpang itulah yang ingin diisi atas penerbitan buku Kaladesa: Awal Sejarah Nusantara ini. Memang ada pengulangan dari terbitan-terbitan sebelumnya, tetapi yang baru walaupun tidak seluruhnya itu semakin memperjelas makna dan keberadaan situs Megalitik Pasemah serta kerajaan-kerajaan Kutai, Tarumanagara, Ho-ling, Kanjuruhan, dan Sriwijaya di pentas Nusantara yang kelak menjadi Indonesia. Dalam Kaladesa: Awal Sejarah Nusantara Edisi Revisi ini ada tambahan satu bab, yakni “Kerajaan Galuh” sehingga menjadi sebelas bab. Tentang Penulis Agus Aris Munandar, Prof.Dr., lahir di Indramayu (pantura Jawa Barat) pada 13 Juli 1959. Menempuh pendidikan S1, S2, dan S3 dalam kajian arkeologi di Universitas Indonesia. Fokus kajian yang diperdalam adalah Arkeologi Hindu-Buddha Indonesia (abad ke-5—15 M). Sekarang bertugas sebagai Guru Besar tetap di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI). Banyak buku, artikel dalam jurnal, makalah seminar dalam dan luar negeri yang telah disusunnya. Beberapa buku yang telah dihasilkannya dalam 3 tahun terakhir adalah: Kaladesa: Awal Sejarah Nusantara, (Wedatama Widya Sastra [WWS], 2017), Siliwangi, Sejarah dan Budaya Sunda Kuna, (WWS, 2017), Antarala: Arkeologi Hindu-Buddha, (WWS, 2018), Wilwatiktaprana, Kajian Arkeologi-sejarah Zaman Majapahit, (WWS, 2018), Kalpalata: Data dan Interpretasi Arkeologi, (WWS, 2019).