Keajaiban Badai: Perjalanan Rohani Istri Tentara

Awalnya, aku dan Mas Wid berencana menikah di gereja. Namun, tidak ada satu gereja pun yang bisa menerima pernikahan beda agama dan pernah bercerai. Mas Wid sejak kecil tumbuh dan dibesarkan dalam tradisi Islam, tidak pernah memiliki bayangan untuk menikah di gereja sebagai orang Kristen. Maka sebagai bentuk kompromi, akhirnya aku setuju untuk menikah secara Islam, meski keyakinanku terhadap iman Kristen tidak sedikit pun bergeser. Di depan KSAL, di atas meja mas Wid, aku bahkan membeberkan buku rekening tabunganku, menunjukkan tidak ada transaksi aneh atau transaksi dalam jumlah besar yang mampir ke rekeningku, apalagi dari suamiku. Saldo tabunganku sama sekali tidak menunjukkan bahwa suamiku adalah koruptor. Di depan KSAL pula, tanpa segan, kusebut bahwa aku bukan jenis perempuan yang memotivasi suami untuk korupsi. Pernyataan tersebut tidak hanya mengejutkan KSAL, tapi juga mengagetkan diriku sendiri. Aku tidak tahu darimana dan bagaimana keberanian itu datang. Buku Keajaiban Badai: Perjalanan Rohani Istri Tentara merupakan catatan dari lika-liku hidup dan perjalanan rohani istri tentara, Roswitha Sinambela. Perjalanan hidup beliau yang bergelombang dari banyaknya gempuran serta cobaan yang panjang. Walaupun banyak hal yang menerpa beliau, iman terhadap Kristen tidak sedikit pun bergeser. Buku ini menjadi autobiografi yang tidak biasa. Bukan hanya berisi perjalanan hidup seseorang, tetapi juga pedoman hidup yang mampu memberi wawasan, inspirasi, dan semangat kepada pembacanya.